Ketegangan Dagang Kian Panas, Nvidia Terjepit di Tengah Konflik AS-China

Foto: Foto kolase Xi Jinping dan Donald Trump. AP Photo--
Radarlambar.bacakoran.co- Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China kembali menekan industri teknologi global, kali ini menempatkan Nvidia di posisi sulit. Perusahaan semikonduktor asal AS itu dilaporkan akan merilis versi chip kecerdasan buatan H20 yang telah dimodifikasi untuk pasar China, menyusul kebijakan ekspor baru yang diperketat oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Tiga sumber Reuters menyebutkan bahwa Nvidia telah memberi tahu para pelanggan utamanya di China, termasuk penyedia layanan komputasi awan besar, bahwa chip H20 versi baru akan tersedia pada Juli mendatang. Langkah ini dilakukan untuk mematuhi pembatasan ekspor yang kini juga mencakup chip H20, meskipun chip tersebut sebelumnya sudah dirancang agar tidak melanggar aturan era Presiden Joe Biden.
Upaya modifikasi chip ini mencerminkan pentingnya pasar China bagi Nvidia. Pada tahun fiskal yang berakhir 26 Januari 2025, China menyumbang pendapatan hingga US$17 miliar atau sekitar 13% dari total penjualan perusahaan. Kondisi ini membuat CEO Nvidia, Jensen Huang, melakukan kunjungan ke Beijing beberapa waktu lalu, hanya beberapa hari setelah aturan ekspor baru diumumkan oleh pemerintah AS.
Di sisi lain, langkah tegas Washington tak lepas dari kemunculan sistem kecerdasan buatan canggih dari China, DeepSeek, yang dinilai mampu bersaing dengan teknologi sejenis buatan AS, namun dengan biaya jauh lebih rendah. Pemerintah AS bahkan menuduh bahwa DeepSeek dikembangkan menggunakan chip buatan Amerika yang masuk ke China secara ilegal, sehingga mendorong pengetatan lebih lanjut atas ekspor teknologi.
Salah satu sumber menyebutkan bahwa chip H20 yang telah dimodifikasi akan mengalami penurunan performa signifikan, termasuk pemangkasan besar pada kapasitas memori. Bahkan, pelanggan di hilir disebut-sebut tengah mempertimbangkan untuk mengubah konfigurasi modul demi menyesuaikan tingkat performa yang dibutuhkan.
Sementara pihak Nvidia dan Departemen Perdagangan AS belum memberikan komentar, data terbaru menunjukkan bahwa pesanan chip H20 dari perusahaan-perusahaan teknologi besar China seperti Tencent, Alibaba, dan ByteDance telah mencapai nilai US$18 miliar sejak awal 2025. Mereka disebut sedang memburu chip hemat biaya demi menopang permintaan model AI dalam negeri.
Meski begitu, langkah penyesuaian tersebut belum tentu cukup untuk menahan dampak dari perang dagang yang berkepanjangan. Sepanjang 2025, saham Nvidia telah terkoreksi lebih dari 21%, menunjukkan tekanan nyata terhadap bisnis mereka akibat dinamika geopolitik yang semakin kompleks.(*)