Musim Tanam Gadu, DKPP Pesbar Dorong Petani Lakukan Percepatan Tanam

MUSIM TANAM GADU : Memasuki musim tanam gadu dan juga kondisi harga gabah tinggi, petani di imbau lakukan percepatan tanam. Foto dok--

PESISIR TENGAH - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali mengimbau para petani padi untuk segera menggarap kembali lahan sawah mereka, terutama bagi mereka yang telah selesai musim panen.

Kepala DKPP Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Muchtar Husin, S.P., mengatakan bahwa, harga gabah di tingkat petani saat ini berada di angka Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut dinilai cukup stabil dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Dengan kondisi itu, petani seharusnya tidak menunda pengolahan lahan agar dapat segera melakukan tanam kembali dan memperoleh hasil panen yang maksimal di musim tanam berikutnya.

“Ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk petani kembali turun ke sawah. Harga gabah masih tinggi, dan musim tanam gadu sudah mulai. Jadi kita imbau petani segera dilakukan percepatan tanam,” kata Muchtar.

Menurut Muchtar, percepatan tanam bukan hanya menjadi bagian dari strategi peningkatan produksi pangan daerah, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan petani. Dengan harga gabah yang saat ini cukup menguntungkan, hasil panen pada musim tanam gadu nanti bisa menjadi penopang ekonomi rumah tangga petani, terutama menjelang musim kemarau yang biasanya lebih sulit dari sisi pengairan.

“Jika petani dapat segera menanam dan kembali panen dalam waktu yang ideal, tentu ini akan mempercepat siklus produksi dan pendapatan mereka. Tidak hanya soal produksi, tapi juga keseimbangan ekonomi keluarga petani,” jelasnya.

Lebih jauh, Muchtar menjelaskan bahwa kini wilayah Kabupaten Pesbar masih mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi ini seharusnya menjadi peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh para petani, terutama bagi mereka yang memiliki lahan sawah tadah hujan. Jika musim kemarau tiba dan curah hujan berkurang drastis, maka pasokan air akan menurun dan berpotensi menyebabkan gagal tanam.

“Curah hujan saat ini masih cukup tinggi di beberapa Kecamatan, terutama di wilayah yang selama ini mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah. Ini harus menjadi pertimbangan bagi petani. Jangan sampai menunda dan akhirnya kehilangan kesempatan untuk musim tanam gadu,” pugkasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan