ESDM - Pertamina Siapkan Aplikasi Subpangkalan LPG 3 Kg

Kementerian ESDM bersama PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan aplikasi khusus bagi subpangkalan LPG 3 kg untuk mencatat pembelian gas bersubsidi tersebut. Foto CNN Indonesia--

Radarlambar.bacakoran.co- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Pertamina Patra Niaga terus memperkuat pengawasan distribusi LPG 3 kilogram bersubsidi dengan mengembangkan aplikasi khusus bagi subpangkalan. Aplikasi tersebut bernama Merchant Application Pertamina (MAP), yang mulai dirancang sejak pertengahan tahun 2024 dan kini memasuki tahap penyempurnaan.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari perubahan status pengecer LPG 3 kg menjadi subpangkalan, yang telah diterapkan sejak awal Februari 2025. Perubahan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menata ulang tata kelola distribusi LPG subsidi agar lebih tertib, transparan, dan tepat sasaran.

Melalui aplikasi MAP, subpangkalan akan mencatat data transaksi pembelian LPG 3 kg secara digital. Data ini akan terintegrasi dengan sistem milik Pertamina dan Kementerian ESDM sehingga memudahkan proses pemantauan dan evaluasi di lapangan. 

Dengan adanya pencatatan digital, diharapkan proses distribusi gas bersubsidi tidak lagi rawan penyimpangan serta dapat menjamin subsidi diterima oleh masyarakat yang benar-benar berhak.

Aplikasi MAP saat ini sudah menjangkau seluruh konsumen yang membeli LPG di pangkalan, dan ke depannya akan diperluas penggunaannya ke tingkat subpangkalan. Pengembangan versi yang lebih sederhana dari aplikasi ini juga tengah dilakukan agar lebih mudah dioperasikan oleh para pelaku usaha kecil di sektor distribusi LPG.

Penerapan sistem digital ini sekaligus menjawab tantangan yang muncul saat distribusi LPG 3 kg hanya dilakukan melalui pangkalan. Kebijakan tersebut sempat menyulitkan masyarakat di wilayah yang jauh dari pangkalan resmi. Pemerintah kemudian melakukan evaluasi cepat dan mengambil kebijakan baru dengan kembali memperbolehkan pengecer menjual LPG 3 kg, namun dalam skema sebagai subpangkalan yang terdata dan diawasi langsung.

Pertamina bersama Kementerian ESDM saat ini sedang mempersiapkan uji coba sistem untuk subpangkalan, termasuk pelatihan teknis bagi para pelaku usaha. Harapannya, sistem ini mampu menjadi solusi yang berimbang antara penertiban harga, pemerataan akses, serta ketepatan penyaluran subsidi. Melalui integrasi teknologi dan kebijakan yang responsif, distribusi LPG 3 kg diharapkan semakin efisien, adil, dan berkelanjutan.(*/edi)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan