Inovasi Desa, Batukebayan Sosialisasikan Manfaat Kelor Bagi Bumil

Mahasiswi KKN Universitas Malhayati bersama Puskesmas Batuketulis dan Pemerintah Pekon Batukebayan, menginisiasi program inovasi desa bernama “Konsumsi Kelor Selamatkan Ibu” atau Kelas Labu, kemarin. Foto Dok--
BATUKETULIS –Pemerintah Pekon Batukebayan, Kecamatan Batuketulis, menginisiasi program inovasi desa bernama “Konsumsi Kelor Selamatkan Ibu” atau dikenal sebagai “Kelas Labu”, Rabu (21/5/2025).
Program ini dilaksanakan bersama mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Malahayati dan Puskesmas Batuketulis, sebagai langkah untuk memperbaiki kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut.
Mahasiswi KKN Universitas Malahayati yang terjun langsung ke lapangan menemukan bahwa banyak ibu hamil di Pekon Batukebayan mengalami kondisi kesehatan yang kurang optimal.
Keterbatasan asupan gizi dan minimnya pemahaman tentang pola hidup sehat menjadi persoalan utama. Kondisi ini mendorong mereka menggagas program sosialisasi yang mengangkat daun kelor sebagai sumber nutrisi alami yang efektif dan mudah diakses.
Sosialisasi digelar di balai pekon dengan mengundang ibu hamil serta kader kesehatan desa. Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya mendapatkan edukasi tentang berbagai manfaat daun kelor, seperti kandungan vitamin A, C, kalsium, dan protein yang tinggi, tetapi juga diajarkan langsung cara mengolah daun kelor menjadi makanan tambahan yang lezat dan bergizi.
Bidan Desa Senya S.Keb, mendampingi Kepala Puskesmas Batuketulis Nurbaiti Jan, S.Kep, menjelaskan bahwa daun kelor memiliki khasiat meningkatkan imunitas tubuh dan menjaga stamina ibu selama kehamilan, sehingga risiko komplikasi bisa berkurang.
“Penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup agar proses kehamilan berjalan sehat dan lancar. Daun kelor merupakan salah satu solusi alami yang mudah didapat dan diolah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah pekon, mahasiswa, dan puskesmas ini sangat penting dalam memperkuat upaya kesehatan masyarakat. Puskesmas melalui bidan desa siap memberikan pendampingan dan pemantauan berkelanjutan agar ibu hamil yang mengikuti program bisa mendapatkan hasil maksimal.
Sementara itu, Peratin Batukebayan, Murtoyo, sangat mengapresiasi langkah inovatif ini. Ia menyatakan bahwa pemerintah pekon akan menganggarkan dana khusus tahun depan untuk pengadaan bibit daun kelor, yang akan dibagikan kepada warga agar dapat ditanam di pekarangan rumah masing-masing.
Menurut Murtoyo, program ini tidak hanya fokus pada kesehatan ibu hamil, tetapi juga bagian dari upaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat secara berkelanjutan. “Menanam daun kelor di pekarangan rumah memudahkan akses makanan sehat sekaligus mendorong gerakan masyarakat hidup sehat yang dimulai dari hal sederhana,” kata Murtoyo.
“Diharapkan program ini mampu menekan angka gangguan kesehatan selama kehamilan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di Pekon Batukebayan secara menyeluruh,” harapnya. (edi/lusiana)