Upaya Donald Trump untuk Mediasi Konflik Rusia-Ukraina: Hambatan dan Reaksi Internasional

Donal Trump--

Trump menyatakan kemungkinan mundur dari proses mediasi dengan alasan adanya "ego yang besar" dalam negosiasi tersebut, namun tetap berharap kemajuan dapat dicapai. Dalam pertemuan, Putin menawarkan kesepakatan perdagangan yang meliputi akses ke mineral tanah jarang dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia. Trump juga menyinggung peluang rekonstruksi dan peningkatan perdagangan antara kedua negara setelah tercapainya gencatan senjata.

 

Seorang peneliti dari King's College London menilai bahwa pemerintahan Trump akan memprioritaskan kepentingan Amerika, dan kebijakan akan dipandu oleh manfaat apa yang diperoleh AS, termasuk dari kesepakatan sumber daya yang baru.

 

Reaksi dari pihak Ukraina dan Eropa menunjukkan kekhawatiran terhadap sikap Trump yang dianggap kurang aktif. Beberapa pemimpin Eropa mengaku terkejut atas keinginan Trump untuk mundur dari mediasi dan menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada Eropa. Zelensky menyambut baik konsultasi yang terjadi dan mendorong agar Trump menuntut gencatan senjata segera, mengancam sanksi baru, serta menghindari memberikan konsesi kepada Rusia tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan Ukraina.

 

Trump juga mengadakan panggilan bersama Zelensky dan sejumlah pemimpin Eropa, termasuk dari Jerman, Prancis, Italia, Finlandia, dan Komisi Eropa. Dalam pembicaraan tersebut, para pemimpin Eropa menyarankan agar ada periode gencatan senjata sebelum pembicaraan damai dimulai dan menyoroti pentingnya keterlibatan negara-negara pihak ketiga sebagai mediator. Namun, Trump menekankan bahwa negosiasi sebaiknya dilakukan langsung oleh Rusia dan Ukraina tanpa perantara.

 

Zelensky menunjukkan skeptisisme terhadap kemungkinan kesepakatan, mengingat negosiasi sebelumnya dengan Rusia tidak membuahkan hasil. Beberapa pemimpin Eropa menganggap sikap Trump terlalu puas terhadap posisi Rusia, meskipun Putin tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam kebijakannya.

 

Saat diskusi berakhir, pertanyaan tentang langkah selanjutnya masih belum terjawab secara jelas. Beberapa analis memprediksi AS akan mengambil peran yang lebih pasif, sementara Eropa diharapkan lebih aktif dalam mencari solusi damai, dengan pemerintahan Trump hanya akan campur tangan jika kepentingan Amerika terancam langsung. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan