Kontroversi Ijazah Presiden, Keraguan Masih Mengemuka Meski Polisi Pastikan Keaslian

masalah ijazah indikasi ijazah palsu jokowi. -Foto ig-

Radarlambar.bacakoran.co  – Keaslian ijazah milik Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan. Meski pihak kepolisian telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan bahwa dokumen tersebut otentik, perdebatan di tengah masyarakat belum juga mereda.

Pemeriksaan forensik yang dilakukan Bareskrim Polri disebut telah menyandingkan ijazah milik Presiden dengan tiga ijazah lain dari alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lulus pada tahun yang sama. Hasil uji banding menunjukkan bahwa dokumen tersebut memiliki kesamaan dari berbagai aspek, mulai dari jenis kertas hingga map penyimpanannya. Map yang digunakan bahkan dikabarkan telah menunjukkan tanda-tanda penuaan, sebuah detail yang dianggap memperkuat klaim keasliannya.

Namun, tidak semua pihak merasa puas dengan temuan tersebut. Beberapa kalangan mempertanyakan mengapa dokumen asli tidak diperlihatkan secara terbuka ke publik. Ketiadaan transparansi itu dianggap justru memperuncing keraguan, alih-alih menyelesaikan polemik yang sudah berjalan cukup lama ini.

Salah satu tokoh yang menyuarakan keraguan adalah Roy Suryo, seorang figur publik yang dikenal sering menyoroti masalah teknologi dan otentikasi dokumen. Ia menilai proses verifikasi yang dilakukan masih belum cukup kuat untuk disebut final. Prosedur yang tertutup dan minimnya pembuktian fisik disebut membuat publik merasa informasi yang disampaikan belum utuh.

Sementara itu, pihak kepolisian tetap bersikukuh pada hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Mereka menganggap bahwa elemen-elemen yang serupa pada dokumen pembanding merupakan indikator kuat bahwa ijazah tersebut dikeluarkan sesuai prosedur yang berlaku di UGM pada masa itu.

Di tengah ketidakpastian tersebut, opini masyarakat pun terbagi. Ada yang memilih mempercayai otoritas resmi, namun tidak sedikit pula yang terus mendesak agar dokumen asli ditunjukkan secara gamblang demi menjaga kredibilitas institusi negara dan meredam spekulasi berkepanjangan.

Isu ini kian menarik perhatian, terlebih menjelang fase penting dalam peralihan kekuasaan nasional. Di tengah suhu politik yang mulai menghangat, validitas rekam jejak pendidikan seorang presiden menjadi isu sensitif yang memantik emosi sebagian warga. (*/rinto)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan