Dorong Produktivitas Padi, DKPP Pesbar Gencarkan Pengendalian Hama

PENGENDALIAN : DKPP Pesbar terus mengoptimalkan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman pangan, khusunya tanaman padi. Foto Dok--

PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus berkomitmen dalam menjaga ketahanan pangan daerah dengan mengintensifkan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), khususnya pada tanaman padi yang menjadi salah satu komoditas utama masyarakat.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Pesbar, Muchtar Husin, S.P., menjelaskan bahwa pihaknya secara konsisten melakukan berbagai langkah antisipatif dan strategis untuk menekan serangan hama, terutama hama tikus yang selama ini menjadi momok bagi para petani. Menurutnya, pengendalian hama tikus dilakukan secara masif, terutama menjelang masa tanam, agar populasi hama bisa ditekan sejak awal sebelum mereka berkembang biak di lahan pertanian.

“Pengendalian OPT ini menjadi fokus utama kita, terutama dalam musim tanam padi. Serangan hama tikus biasanya terjadi sebelum dan saat tanaman padi mulai tumbuh,” katanya, mendampingi Kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P.

Karena itu, kata dia, pihaknya akan terus mendorong petani agar dapat lebih waspada dan aktif dalam melakukan pemantauan di lahannya masing-masing. Keberhasilan pengendalian OPT, khususnya hama tikus dan jenis lainnya, tidak hanya bergantung pada intervensi dari pemerintah daerah melalui DKPP, tapi juga sangat ditentukan oleh partisipasi aktif dari para petani.

“Sinergi antara pemerintah dan petani menjadi kunci dalam menciptakan sistem pertanian yang produktif, dan berkelanjutan,” jelasnya.

Menurutnya, jika petani rutin memantau tanamannya dan segera melapor ketika melihat gejala serangan hama atau penyakit, maka itu bisa langsung dilakukan tindakan cepat. Ini penting untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dan menjaga tanaman tetap sehat hingga masa panen. DKPP Pesbar sendiri telah melakukan berbagai upaya di lapangan, mulai dari sosialisasi dan penyuluhan kepada petani, hingga aksi langsung di area persawahan bersama kelompok tani. 

“Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa pengendalian OPT bukan hanya tanggung jawab petani semata, melainkan menjadi bagian dari perhatian serius Pemkab Pesbar terhadap ketahanan pangan lokal,” ujarnya.

Masih kata dia, dalam beberapa waktu terakhir, DKPP Pesbar juga melaksanakan program pemberantasan hama dengan metode berbasis lingkungan, seperti pemberian umpan pada hama tikus, serta penyemprotan dengan pestisida sesuai standar, dan lainnya dalam pengendalian OPT tersebut. Langkah-langkah ini dilakukan secara terkoordinasi, baik melalui kegiatan gotong-royong maupun melalui kelompok tani yang telah dibina oleh pemerintah daerah.

“Selain hama tikus, sejumlah OPT lain juga menjadi perhatian, di antaranya penggerek batang, wereng coklat, dan berbagai penyakit tanaman padi seperti blast dan kresek,” jelasnya.

Dikatakannya, penanganan hama dan penyakit tersebut dilakukan secara terintegrasi, agar tidak terjadi ketergantungan pada penggunaan pestisida kimia yang justru bisa berdampak negatif terhadap lingkungan dalam jangka panjang. DKPP Pesbar menargetkan peningkatan hasil produksi padi dari musim ke musim. Namun target tersebut tentu akan sulit tercapai jika serangan hama dan penyakit tidak bisa ditekan. Untuk itu kita sangat berharap adanya kesadaran dan tanggung jawab kolektif dari semua pihak.

“Serangan hama yang tidak segera ditangani berisiko menurunkan hasil panen bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Ini tentu akan merugikan petani dan berdampak terhadap stabilitas pangan lokal,” katanya.

Muchtar menambahkan bahwa DKPP Pesbar berharap agar pada musim tanam dan panen mendatang, tidak terjadi serangan hama yang signifikan sehingga produksi padi bisa terus meningkat. Hal ini bukan hanya penting dari sisi ekonomi, tetapi juga untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Pesbar.

“Mudah-mudahan kerjasama dan sinergi antara DKPP, petani, dan semua pihak terkait terus berjalan dengan baik. Karena dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa pertanian di Pesbar tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan berkembang,” pungkasnya. (yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan