Gunung Erebus Muntahkan Debu Emas, Nilainya Capai Rp 91 Juta Per Hari

Foto: Gunung Erebus, Antartika pada hari Jumat, 11 November 2016. Foto AP/Mark Ralston--
Radaambar.bacakoran.co- Fenomena alam luar biasa terpantau di Antartika, di mana Gunung Erebus yang dikenal sebagai gunung berapi aktif tertinggi dan paling selatan di Bumi ternyata memuntahkan debu emas setiap harinya. Berdasarkan hasil pengamatan ilmiah terbaru, gunung ini menghasilkan sekitar 80 gram emas per hari, dengan nilai ekonomi yang ditaksir mencapai sekitar Rp 91 juta.
Debu emas tersebut tersebar sangat luas, bahkan terdeteksi hingga 1.000 kilometer dari kawah utama. Temuan ini mengonfirmasi bahwa semburan gas vulkanik Erebus tidak hanya membawa uap dan material panas, tetapi juga mengandung kristal-kristal kecil emas murni berukuran mikro, sebagian besar tidak lebih dari 20 mikrometer.
Gunung Erebus sendiri memiliki ketinggian 3.794 meter di atas permukaan laut dan telah menjadi subjek penelitian vulkanologi sejak lama. Gunung ini terus menunjukkan aktivitas, termasuk keberadaan danau lava di puncaknya yang telah aktif sejak tahun 1972. Melalui pantauan satelit dan citra geologi berskala besar, terlihat semburat merah yang menandakan keberadaan lava aktif di dalam kawahnya.
Dalam aktivitasnya, Erebus secara berkala melepaskan gas dan material vulkanik, termasuk "bom vulkanik", yaitu bongkahan batu yang terlontar dalam kondisi sebagian mencair. Namun, keberadaan emas dalam semburan gasnya menjadikan gunung ini sebagai salah satu objek geologi paling menarik di dunia, karena langka dan bernilai ekonomi tinggi.
Gunung ini juga menyimpan sejarah kelam. Pada tahun 1979, pesawat Air New Zealand 901 menabrak sisi Gunung Erebus dalam sebuah penerbangan wisata ke Antartika. Tragedi tersebut merenggut nyawa 257 orang dan menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling tragis dalam sejarah Selandia Baru.
Meski menyimpan potensi bahaya, Gunung Erebus tetap menjadi titik penting dalam kajian ilmiah terkait dinamika vulkanik ekstrem di wilayah kutub. Penemuan debu emas ini semakin menambah daftar keunikan dari gunung berapi yang sejak lama telah menjadi simbol kekuatan alam dan objek eksplorasi ilmiah.(*)