Penerbangan Bolak-Balik Tanpa Tujuan: Terbang 32 Jam Tapi Gagal Tiba di Tujuan

Penerbangan Bolak-Balik Tanpa Tujuan: Terbang 32 Jam Tapi Gagal Tiba di Tujuan. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Sebuah penerbangan yang seharusnya berlangsung singkat dari Zurich, Swiss, ke Heraklion, Yunani, berubah menjadi perjalanan melelahkan selama 32 jam yang berakhir di titik awal. Penerbangan Condor DE1234 yang membawa 137 penumpang ini mengalami serangkaian kegagalan mendarat akibat cuaca buruk, memaksa pesawat beberapa kali singgah dan berputar-putar tanpa kejelasan arah akhir.
Penerbangan ini awalnya dijadwalkan menempuh jarak sekitar 1.200 mil dan hanya tertunda sekitar 30 menit saat keberangkatan. Namun, begitu mendekati Heraklion setelah dua jam di udara, pesawat tidak bisa mendarat karena angin kencang. Pesawat kemudian dialihkan ke Athena untuk mengisi bahan bakar.
Setelah istirahat di ibu kota Yunani itu, pesawat mencoba lagi menuju Heraklion, namun cuaca masih belum bersahabat. Kali ini, setelah kembali gagal mendarat, mereka beralih ke pulau Kos untuk mengisi bahan bakar. Sayangnya, bahan bakar kembali menipis di udara, memaksa mereka mendarat lagi—kali ini di Thessaloniki.
Kota terbesar kedua di Yunani ini menjadi tempat para penumpang dan kru bermalam. Esok paginya, upaya terakhir menuju Heraklion kembali dilakukan. Namun, sekali lagi angin kencang menggagalkan niat mereka. Setelah kembali dialihkan ke Athena, pihak maskapai akhirnya memutuskan untuk mengembalikan pesawat ke Zurich.
Selama 32 jam perjalanan ini, pesawat tercatat mendarat sebanyak lima kali. Seluruh penumpang hanya mendapatkan segelas air selama perjalanan panjang itu. Beberapa di antaranya dilaporkan mengalami mabuk udara saat pesawat berputar-putar di sekitar Heraklion. Setelah tiba di Thessaloniki, penumpang harus mengatur sendiri penginapan mereka meskipun menurut aturan penerbangan Eropa, mereka seharusnya berhak atas kompensasi.
Insiden ini disebut disebabkan oleh cuaca ekstrem dan keterbatasan teknis pendaratan di bandara tujuan. Alih-alih menikmati liburan di Yunani, para penumpang justru menjalani perjalanan udara penuh drama yang kembali membawa mereka ke tempat semula tanpa pernah benar-benar mencapai tujuan. (*)