Kisah Jannus Theodorus Bik, Si Tuan Tanah Batavia yang Bingung Wariskan Hartanya

Kisah Jannus Theodorus Bik, Si Tuan Tanah Batavia yang Bingung Wariskan Hartanya. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Bunda pernah mendengar nama Jannus Theodorus Bik? Nama ini mungkin tak sepopuler tokoh sejarah lain, tapi kisah hidupnya penuh warna dan pelajaran menarik, terutama soal keluarga dan warisan.
Jannus adalah seorang tuan tanah asal Belanda yang tinggal di Batavia — yang kini kita kenal sebagai Jakarta. Ia dikenal karena kekayaannya yang melimpah ruah, namun juga karena satu hal yang cukup menyita perhatian: kebingungannya dalam membagikan warisan.
Lahir pada tahun 1796, Jannus merantau ke Hindia Belanda bersama kakaknya, Andrianus Johannes Bik, pada awal tahun 1810. Mereka datang dari Belanda untuk mengadu nasib di negeri jajahan yang menjanjikan banyak peluang saat itu.
Awalnya, Jannus bekerja sebagai pelukis. Ia bukan seniman sembarangan, Bunda. Keahliannya bahkan membuatnya dikenal di kalangan seniman Hindia Belanda. Raden Saleh — maestro lukis Indonesia yang melegenda — kabarnya pernah berguru padanya.
Namun, hidup Jannus tak hanya diisi dengan seni. Ia juga piawai dalam mengelola keuangan. Uang hasil jerih payahnya dari dunia seni tak dihamburkan, melainkan diinvestasikan dalam bentuk tanah. Pilihan yang cerdas!
Tanah-tanah milik Jannus tersebar di berbagai penjuru Batavia, dari Tanah Abang hingga ke wilayah yang kini menjadi Bogor. Di lahan-lahan itu, ia mengelola perkebunan padi, kopi, hingga teh. Bisa dibilang, ia adalah salah satu pengusaha sukses pada zamannya.
Pundi-pundi kekayaannya makin bertambah setelah menikah dengan Wilhelmina Reynira Martens, seorang janda dari pengusaha kaya Van Riemswijk. Namun, rumah tangga mereka tidak dikaruniai anak.
Inilah yang kemudian membuatnya kebingungan ketika memasuki usia senja. Kepada siapa kekayaan ini akan diwariskan?
Akhirnya, Jannus memutuskan untuk menyerahkan semua hartanya kepada dua keponakannya, Bruno dan Jan Martinus — anak dari sang kakak. Saat itu, usia mereka masih muda, baru menginjak 30-an. Pilihan ini bukan hanya soal darah daging, tapi juga tentang kepercayaan, tanggung jawab, dan harapan akan masa depan keluarga.
Kisah Jannus adalah potret menarik dari seseorang yang hidup penuh kerja keras, cinta pada tanah yang ia kelola, dan dilema klasik seorang yang tak memiliki anak kandung: bagaimana memastikan warisannya digunakan dengan bijak?
Dari kisah ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa keluarga tak selalu soal garis keturunan langsung, tapi juga soal siapa yang bisa dipercaya menjaga nilai-nilai dan warisan hidup kita. (*)