DPRD Lambar Dorong Pertamina Tambah Stok BBM Pertalite

SPBU Karangagung Kecamatan Waytenong kendati kehabisan stok BBM subsidi sebelum tengah hari. -Foto Rinto Arius.--

WAY TENONG – DPRD Kabupaten Lampung Barat mendorong PT Pertamina menambah kuota pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah setempat. Desakan ini muncul menyusul meningkatnya konsumsi energi di kalangan masyarakat, baik untuk kebutuhan transportasi maupun aktivitas usaha produktif.

Anggota DPRD dari Fraksi PKS, Hi. Harun Roni, menyebut BBM sebagai jantung penggerak ekonomi lokal. Menurutnya, peningkatan hasil panen dan naiknya harga komoditas dalam dua tahun terakhir mendorong masyarakat membeli kendaraan baru dan peralatan kerja yang otomatis meningkatkan kebutuhan BBM.

“Bila distribusi BBM tidak sebanding dengan kebutuhan, roda ekonomi bisa terganggu. Maka kuota distribusi perlu dievaluasi,” tegas Harun.

Lonjakan konsumsi BBM bukan hanya terjadi di kawasan pusat, tapi juga di SPBU wilayah timur Lambar. SPBU Satu Harga di daerah tersebut bahkan sempat mengalami kekosongan BBM subsidi akibat konsumsi yang melonjak hingga 80 persen dari hari biasa.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Pemkab Lambar, Bernaria, memastikan pihaknya akan segera menyampaikan aspirasi masyarakat ke Pertamina. Meski distribusi BBM mengacu pada standar nasional, kata dia, kondisi di lapangan tetap harus jadi pertimbangan.

“Kami pahami ini kebutuhan mendesak, dan akan segera kami sampaikan secara resmi,” ujarnya.

Aktivitas masyarakat yang meningkat dipicu oleh tingginya harga kopi dan komoditas unggulan lainnya. Dampaknya, alat berat dan kendaraan beroperasi lebih intensif sehingga pasokan BBM cepat menipis.

Pihak SPBU berharap Pertamina segera merespons dengan menambah alokasi BBM subsidi, terutama untuk wilayah pedalaman yang mobilitasnya tinggi namun akses distribusinya terbatas.

Sinergi lintas sektor pun dinilai krusial demi menjaga ketersediaan energi di Lambar. Terlebih, BBM subsidi masih menjadi tulang punggung bagi transportasi dan usaha produktif masyarakat di wilayah terpencil. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan