Buka Keterisoliran Wilayah Terpencil, Pemkab Pesbar Intensifkan Koordinasi dengan BBTNBBS

Pemkab Pesbar Intensifkan Koordinasi dengan BBTNBBS. Foto dok--

PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan pemerataan pembangunan, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang selama ini terisolasi dari akses infrastruktur dasar.

Salah satu fokus utama pemerintah daerah saat ini adalah membuka akses jalan dan jembatan menuju empat pekon di Kecamatan Bangkunat yang melintasi wilayah kawasan hutan konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Keempat pekon itu yakni Bandar Dalam, Siring Gading, Way Tiyas, dan Way Haru.

Pembangunan akses itu dinilai sangat penting, tidak hanya untuk memperlancar mobilitas masyarakat, tetapi juga sebagai bagian dari pemerataan pembangunan yang menjamin terpenuhinya hak-hak dasar warga negara. Mengingat lokasi yang melintasi kawasan konservasi, proses pembangunan ini pun dilakukan dengan pendekatan yang hati-hati dan penuh kehati-hatian, melalui koordinasi intensif dengan Balai Besar TNBBS (BBTNBBS).

Sebagai bagian dari upaya itu, Selasa, 24 Juni 2025, Pemerintah Kabupaten Pesbar menghadiri rapat koordinasi (rakor) bersama pihak BBTNBBS di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus. Rakor ini menjadi momentum strategis untuk membahas kerja sama yang memungkinkan pembangunan jalan dan jembatan dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem hutan.

Rakor itu dihadiri langsung oleh Bupati Pesbar, Dedi Irawan, yang didampingi oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda), Tedi Zadmiko, S.KM., S.H., M.M., Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Audi Marpi, S.Pd., M.M., serta sejumlah pejabat teknis lainnya, di antaranya Kepala Dinas PUPR Tanwir, S.E., M.M., Kepala Dinas Perhubungan Ariswandi, S.Sos., M.P., Plt. Kepala Bappelitbangda Unzir, S.P., Plt. Kabag Hukum Mesrawan, S.STP., M.Si., dan Plt. Kabag Perekonomian Antoni Wijaya, S.IP., M.M. yang disambut langsung oleh Kepala BBTNBBS, Hifzon Zawahiri, S.E., M.M., beserta jajaran.

Dalam pemaparannya, Bupati Dedi Irawan menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur menuju empat pekon ini merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam mewujudkan keadilan sosial. Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini, warga di wilayah tersebut masih menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan, pelayanan kesehatan, dan perekonomian akibat keterbatasan akses jalan.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal di wilayah terpencil seperti Way Haru, memiliki akses yang layak untuk pendidikan, layanan kesehatan, dan kegiatan ekonomi,” ujarnya.

Dikatakannya, pembangunan jalan ini merupakan bentuk komitmen Pemkab dalam menyeimbangkan pembangunan antara wilayah pusat dan pinggiran. Namun demikian, Pemkab Pesbar tidak mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Karena itu, Pemkab juga tetap mengedepankan pendekatan kolaboratif dengan BBTNBBS agar pembangunan ini tetap sesuai prinsip konservasi.

“Pembukaan akses ke wilayah itu bukan hanya soal membangun infrastruktur, melainkan juga membuka harapan dan peluang bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Selain itu, pembangunan ini juga akan mendukung efektivitas pelayanan publik dan penanganan keadaan darurat di wilayah tersebut,” ungkapnya..

Sementara itu, Kepala BBTNBBS Hifzon Zawahiri mengapresiasi inisiatif Pemkab Pesbar dalam menjalin dialog dan koordinasi terkait akses menuju wilayah empat Pekon tersebut. Ia menegaskan bahwa BBTNBBS tidak menutup pintu terhadap pembangunan, selama proses itu mengikuti prinsip-prinsip pelestarian lingkungan dan melalui kajian teknis yang matang.

“Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas konservasi hutan lindung, kami tetap menekankan pentingnya kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) dan perencanaan teknis yang matang sebelum kegiatan itu berjalan. Dengan begitu, pembangunan bisa terlaksana tanpa merusak keanekaragaman hayati yang ada,” tandasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan