Siswa Baru SMA Negeri di Pesbar Turun Drastis

Ketua MKKS SMA Pesisir Barat, Putrawan Jaya Ningrat--
PESISIR TENGAH - Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) tahun pelajaran 2025/2026 menurun cukup signifikan. Dari total kuota yang disiapkan di berbagai sekolah, sebagian besar tidak terpenuhi.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Pesbar, Putrawan Jaya Ningrat, S.Pd., M.Si., mengatakan bahwa tren penurunan jumlah pendaftar terjadi hampir merata di seluruh SMA Negeri di Pesbar, kecuali dua sekolah unggulan. Jika melihat dari hasil akhir SPMB yang diumumkan Rabu, 25 Juni 2025, hanya SMAN 1 Pesisir Tengah dan SMAN 1 Pesisir Selatan yang masih penuh. Selebihnya kekurangan siswa.
Putrawan menjelaskan, salah satu penyebab utama penurunan pendaftar adalah sistem zonasi. Aturan ini mengharuskan siswa mendaftar sesuai domisili dan ranking nilai, sehingga banyak siswa akhirnya memilih sekolah lain yang tidak terikat sistem zonasi, seperti Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Pendaftaran ke MAN atau SMK bisa dilakukan tanpa terkendala zonasi. Ini yang membuat banyak siswa memilih jalur itu,” katanya.
Selain itu, kata dia, kondisi sekolah penyangga juga menjadi faktor penentu. Jumlah lulusan dari SMP yang menjadi feeder atau pengirim siswa ke SMA Negeri juga menurun. Hal itu otomatis berdampak pada jumlah siswa yang mendaftar ke SMA Negeri. Pihaknya mengakui, lulusan SMP tahun ini memang lebih sedikit. Jadi bukan semata soal zonasi saja.
“Rincian jumlah pendaftar di masing-masing sekolah menunjukkan adanya disparitas yang cukup besar. Misalnya, SMAN 1 Lemong hanya menerima 113 siswa dari kuota 180 siswa,” jelasnya.
Kemudian, kata dia, SMAN 1 Pesisir Utara juga mengalami kekurangan, hanya 68 siswa dari kuota 108 siswa. Kondisi paling mencolok terjadi di SMAN 1 Karya Penggawa. Dari kuota 108 siswa, yang masuk hanya 22 orang. Kondisi itu menjadi bahan evaluasi ke depan. Sementara itu, SMAN 1 Ngambur menjadi satu-satunya sekolah yang hampir memenuhi kuota, yakni 179 siswa dari 180 kursi yang tersedia.
“Untuk di SMAN 1 Bengkunat menerima 55 siswa dari kuota 108, SMAN 1 Bengkunatbelimbing menjaring 155 dari kuota 180, dan SMAN 2 Bengkunatbelimbing hanya mendapat 36 siswa dari total kuota 72 siswa,” katanya.
Meski jumlah pendaftar menurun, Putrawan menegaskan bahwa pelaksanaan SPMB di Pesbar tahun ini berlangsung lancar dan tanpa hambatan. Alhamdulillah semua berjalan sesuai juklak dan juknis. Pihaknya juga berterima kasih kepada Gubernur Lampung dan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung yang telah mendukung penuh pelaksanaan SPMB.
“Kedepan perlu sinergi lebih kuat antara sekolah, dinas pendidikan, dan masyarakat. Kita juga akan dorong sekolah untuk lebih aktif membangun branding positif, baik dari sisi kualitas akademik, prestasi, maupun kegiatan ekstrakurikuler,” pungkasnya.(yayan/*)