Tebing Terus Terkikis, SDN 4 Padangcahya Butuh Bronjong Segera

Foto Ilustrasi--

BALIKBUKIT - Kekhawatiran akan potensi longsor yang mengancam aktivitas belajar-mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Padangcahya, Kecamatan Balikbukit, mendorong pemerintah pekon setempat mendesak percepatan pembangunan bronjong sebagai pengaman struktur tanah di sekitar sekolah.

Peratin Padangcahya, Muzarni, menyampaikan bahwa pemasangan bronjong di bagian belakang sekolah merupakan langkah mendesak untuk mencegah bencana longsor, terutama saat musim penghujan seperti saat ini. Ia menegaskan bahwa keselamatan siswa dan guru tidak boleh ditunda penanganannya.

“SDN 4 ini berada persis di atas tebing. Bila tidak segera dibuat bronjong, risiko longsor sangat besar. Kami berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bisa memberi perhatian serius karena ini menyangkut keselamatan anak-anak dan guru di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Selain ancaman longsor, sekolah yang terletak di Pemangku Limau Kunci tersebut juga menghadapi berbagai keterbatasan fasilitas. Kepala sekolah SDN 4 Padangcahya, Muslihhudin, S.Pd., sebelumnya menyampaikan bahwa beberapa ruang kelas saat ini masih harus digunakan secara bergantian karena jumlah siswa terus bertambah tiap tahunnya.

“Kami sangat membutuhkan tambahan ruang kelas agar kegiatan belajar lebih efektif. Kondisi sekarang belum ideal, karena sebagian ruang masih digunakan bersama antarkelas,” ujar Muslihhudin.

Selain itu, mendorong agar pemerintah tidak hanya fokus pada bronjong dan penambahan kelas, tetapi juga mempertimbangkan pembangunan perumahan bagi tenaga pendidik. Menurutnya, lokasi sekolah yang terpencil dan jauh dari pemukiman membuat keberadaan rumah guru menjadi sangat vital.

“Kalau guru bisa tinggal dekat sekolah, mereka tidak harus menempuh perjalanan jauh tiap hari. Ini akan berdampak positif pada kualitas pengajaran dan keberlangsungan pendidikan di daerah terpencil seperti kami,” jelasnya.

Ia menambahkan, ketiga kebutuhan pokok tersebut yakni bronjong, ruang kelas tambahan, dan rumah dinas guru merupakan satu kesatuan yang harus dilihat sebagai prioritas pembangunan pendidikan di wilayah rawan dan tertinggal.

“Harapan besar kami tujukan kepada Pemkab Lampung Barat untuk bisa merespons usulan ini secara komprehensif. Tidak cukup dengan memperbaiki satu aspek saja, tapi harus menyeluruh demi masa depan pendidikan anak-anak kami,” tegas Muzarni.

Pihak pekon dan sekolah juga telah menyusun usulan resmi yang akan disampaikan dalam musrenbang tingkat kecamatan dan berharap bisa masuk dalam prioritas APBD tahun mendatang. (edi/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan