Cakupan Program Makan Bergizi Gratis Ditargetkan Tembus 20 Juta Penerima

MBG . -Foto UGM-
Radarlambar.bacakoran.co – Pemerintah menargetkan perluasan masif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan awal tahun ini. Jika pada akhir Juni 2025 jumlah penerima manfaat baru mencapai sekitar 5,2 juta jiwa, maka pada Agustus mendatang, angka tersebut diproyeksikan melonjak hingga 20 juta orang.
Proyeksi lonjakan ini tidak lepas dari kemajuan signifikan dalam pelatihan petugas serta kesiapan infrastruktur dapur umum, atau yang dikenal sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Saat ini, proses pelatihan petugas tengah berlangsung dan ditargetkan selesai sebelum pertengahan Agustus. Kehadiran petugas yang siap serta tersedianya fasilitas dapur dinilai krusial untuk meningkatkan serapan anggaran dan perluasan layanan program.
Hingga kini, dari total alokasi anggaran sekitar Rp71 triliun, realisasi belanja program MBG masih tergolong rendah, yakni baru sekitar Rp5 triliun. Kegiatan pelatihan dan pembangunan dapur menjadi komponen utama yang menentukan percepatan belanja tersebut.
Pada bulan Juli, pemerintah telah mencapai target awal dengan membentuk sekitar 1.994 unit SPPG. Jumlah itu direncanakan terus bertambah menjadi 8.000 unit hingga akhir Agustus. Jika target ini tercapai, maka kapasitas layanan diperkirakan mampu mencakup hingga 24 juta penerima manfaat.
Perluasan juga akan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah SPPG menjadi 14 ribu unit pada September dan 21 ribu unit pada Oktober. Dengan asumsi tersebut, jumlah penerima program MBG dapat menjangkau hingga 42 juta orang di akhir Oktober 2025.
Kendati demikian, sejumlah tantangan masih harus dihadapi, terutama di aspek rantai pasok. Meskipun dapur dan petugas telah siap, belum tentu suplai bahan makanan dan alat makan seperti ompreng tersedia secara optimal di seluruh wilayah layanan. Tantangan logistik menjadi perhatian utama dalam memastikan kelangsungan dan efektivitas distribusi pangan.
Sebagai perbandingan, pelaksanaan program serupa di negara seperti Brasil membutuhkan waktu lebih dari satu dekade untuk mencapai cakupan 20 juta orang. Sementara Indonesia menargetkan hasil serupa dalam waktu satu tahun, dan hingga kini menunjukkan progres yang menjanjikan.
Menurut data Badan Gizi Nasional (BGN) hingga 22 Juni 2025, jumlah penerima MBG telah mencapai lebih dari 5,2 juta jiwa. Penerima manfaat tersebar dalam berbagai kategori, termasuk balita, pelajar dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK, santri pondok pesantren, peserta pendidikan nonformal (PKBM), ibu hamil, ibu menyusui, dan beberapa kelompok khusus seperti penyandang disabilitas serta peserta pendidikan keagamaan.
Hingga pertengahan tahun ini, sebanyak 1.837 unit SPPG telah tersebar hampir di seluruh provinsi. Dengan percepatan pelatihan petugas dan optimalisasi infrastruktur dapur umum, pemerintah terus berupaya merealisasikan target besar yang dicanangkan demi pemenuhan gizi bagi jutaan warga Indonesia.(*/rinto)