Dinkes Fokus Intervensi Penurunan Stunting

07022024--

BALIKBUKIT - Angka bayi stunting di Kabupaten Lampung Barat tersisa 588 penderita, tersebar di 15 kecamatan yang ada di kabupaten setempat. Data tersebut berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dan bulan timbang Oktober 2023.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Barat dr. Wawan Kurniawan, Sp.B., mengatakan, angka stunting di kabupaten setempat terus mengalami penurunan. Saat ini pihaknya fokus intervensi penurunan angka stunting tersebut, yang diharapkan Lampung Barat bisa nol stunting.

Dijelaskan, 588 kasus bayi stunting tersisa, rinciannya Puskesmas Liwa (Kecamatan Balik Bukit) hanya 6, dari sasaran 1.525, Puskesmas Buay Nyerupa (Kecamatan Sukau) 52 dari sasaran 1.139, Puskesmas Kenali (Kecamatan Belalau) 19  dari sasaran 925, Sekincau 41 dadi sasaran 1.329.

Kemudian, Srimulyo 93 dari sasaran 1.478, Batu Brak 66 dari sasaran 978, Sumber Jaya 42 dari sasaran 1.667, Pajar Bulan (Kecamatan Way Tenong) 43 dari sasaran 2.021, Gedung Surian (Kecamatan Gedung Surian) 8 dari sasaran 1.060, Lombok (Kecamatan Lumbok Seminung) 39 dari sasaran 774, Pagar Dewa (Kecamatan Pagar Dewa) 32 dari sasaran 1.143, Batu Ketulis 20 dari sasaran 1.058, Bandar Negeri Suoh 15 dari sasaran 1.230, Kebun Tebu 88 dari sasaran 1.13, dan Air Hitam 25 dari sasaran 961.

"Dari total sasaran bulan timbang Oktober 18.419 bayi, hanya 3,19 persen atau 588 yang ditemukan masih sebagai penderita stunting," kata Wawan menambahkan.

Dikatakannya, pendataan stunting dilakukan pihaknya melalui e-PPGBM dan survei Kesehatan Indonesia. Data e-PPGBM itu secara mikro, yaitu dari Posyandu untuk bulan timbang dengan sasarannya untuk intervensi.

"Kami akan terus melakukan upaya-upaya termasuk berkoordinasi dengan stakeholder dalam rangka penurunan stunting ini, harapannya kedepan Lampung Barat bisa nol stunting," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan