18 Sekolah di Pesisir Barat Terdaftar Dalam Sekolah Penggerak

0802--

PESISIR TENGAH – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mencatat hingga kini terdapat 18 sekolah penggerak di kabupaten setempat.

Kabid Dikdas Paud dan PNFI, Erik Putra AR, S. Pd., mendampingi Kadisdikbud Pesbar, Edwin Kastolani Burtha, S.H, M.P., mengatakan ke-18 sekolah penggerak itu tersebar di sejumlah jenjang pendidikan.

“ Ke-18 sekolah penggerak itu terdiri dari enam Paud/TK, 10 Sekolah Dasar dan dua Sekolah Menengah Pertaman, sejauh ini belum ada penambahan jumlah sekolah penggerak di Pesisir Barat,” kata dia.

Dijelaskannya, dirinya minta seluruh sekolah di kabupaten setempat dapat mendaftarkan diri dalam program sekolah penggerak yang akan kembali digulirkan oleh Kementerian pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2024.

“ Kalau Kemendikbudristek sudah membukan pendaftaran sekolah penggerak tahun 2024, akan kita sampaikan pemberitahuan ke seluruh sekolah, sehingga bisa mendaftar dalam progam itu tahun ini,” jelasnya.

Menrutunya, untuk ditetapkan sebagai sekolah penggerak, sekolah yang telah mendaftar akan melalui tahapan seleksi, sehingga hanya sekolah yang memenuhi syarat yang masuk dalam sekolah penggerak itu.

“ Sekolah yang mendaftar tidak otomatis masuk dalam sekolah penggerak, akan ada tahapan seleksi yang dilakukan oleh Kemendikbudristek, karena itu  sekolah harus menyiapkan semua syarat untuk menjadi sekolah penggerak itu,” terangnya.

Dipaparkannya, program sekolah penggerak merupakan program untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik, baik dari aspek kompetensi kognitif  meliputi literasi dan numerasi, maupun non-kognitif atau karakter untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

“ Tujuan dari program sekolah pengegrak itu seperti meningkatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila, Menjamin pemerataan kualitas pendidikan, membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat, dan menciptakan iklim kolaboratif bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan,” pungkasnya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan