Angka Prevalensi Stunting Naik menjadi 19,8 Persen

Kantor Dinas Kesehatan Pesisir Barat--

PESISIR TENGAH – Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat terdapat peningkatan prevalensi angka stunting di Kabupaten Pesbar pada tahun 2025, dari 16,2 persen naik menjadi 19,8 persen.

Kabid Kesehatan Masyarakat, Arfi Julizar, S. Km., mendampingi Kadiskes Pesbar, Septono, mengatakan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, jumlah kasus stunting di Kabupaten Pesbar sebanyak 35 kasus.

“Kemudian, berdasrkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, jumlah kasus stunting di Kabupaten Pesbar meningkat menjadi 66 kasus, data ini yang digunakan dalan melakukan percepatan penurunan stunting pada tahun 2025,” kata dia.

Dijelaskannya, kasus stunting pada tahun 2025 tersebar di sembilan kecamatan, hanya ada dua kecamatan yang tidak ditemukan kasus stunting, seperti Kecamatan Lemong dan Kecamatan Pulau Pisang.

“Kasus stunting juga terjadi pada kecamatan Karyapenggawa, yang pada tahun sebelumnya, tidak ada kasus stunting yang ditemukan, kemudian hasil SSGI tahun lalu ditemukan kasus stunting,” jelasnya.

Dikatakannya, kasus stunting itu tersebar di Kecamatan Pesisir Utara dua kasus, Karyapenggawa lima kasus, Way Krui empat kasus, Pesisir Tengah lima kasus, Krui Selatan enam kasus.

“Selain itu, Kecamatan pesisir Selatan paling banyak mencapai 17 kasus, Ngambur 12 kasus, Bangkunat 10 kasus dan terakhir Kecamatan Ngaras lima kasus,” terangnya.

Menurutnya, dengan meningkatnya jumlah kasus stunting di Kabupaten Pesbar, perlu kerjasama semua pihak dalam melakukan upaya percepatan penurunan stunting di kabupaten setempat.

“Kami berharap kedepan kasus stunting di Kabupaten Pesbar terus berkurang, paling tidak mencapai target prevalensi yang ditetapkan pemerintah pusat di angka 14 persen,” pungkasnya. (yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan