Baru 1.304 Aseptor, Realisasi Peserta KB Baru Masih Jauh dari Target

Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Budi Kurniawan. - Foto Lusiana--

BALIKBUKIT - Capaian peserta Keluarga Berencana (KB) baru di Kabupaten Lampung Barat hingga triwulan II tahun 2025 masih berada di bawah ekspektasi. Dari total target sebanyak 14.103 aseptor, baru 1.304 orang yang tercatat mengikuti program ini.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Lampung Barat, Budi Kurniawan, S.I.P., M.M., Senin (4/8/2025).

“Baru 1.304 peserta KB baru yang menggunakan alat kontrasepsi hingga saat ini. Capaian ini masih cukup rendah jika dibandingkan dengan target,” ujarnya.

Dijelaskan Budi, dari target total tersebut, realisasi penggunaan berbagai jenis alat kontrasepsi juga menunjukkan angka yang bervariasi. Untuk alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dari target 309 aseptor, baru terealisasi 48 orang. Sementara untuk metode operasi wanita (MOW) dan pria (MOP), yang masing-masing ditargetkan sebanyak 37 dan 3 aseptor, belum menunjukkan realisasi sama sekali.

Untuk kondom, dari target 824, baru 72 aseptor tercapai. Jenis implant menorehkan capaian yang lebih tinggi, yakni 341 dari target 1.603. Adapun metode suntik, yang menjadi salah satu pilihan populer, baru mencapai 564 dari target 8.873. Sementara pil KB, dari 2.457 yang ditargetkan, baru terealisasi 239.

Menghadapi rendahnya capaian tersebut, DP2KBP3A Lampung Barat terus melakukan berbagai upaya. Di antaranya dengan mengintensifkan sosialisasi pelayanan KB gratis yang dilakukan bekerja sama dengan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di seluruh kecamatan.

Selain itu, pelayanan juga dilakukan secara keliling hingga ke tingkat pekon, dengan menggandeng para kader PPKBD dan sub-PPKBD yang selama ini menjadi ujung tombak penyuluhan dan pencarian aseptor di lapangan.

“Kami juga melaksanakan pelayanan KB secara statis di fasilitas kesehatan, dan dinamis saat ada kegiatan masyarakat maupun event pemerintah daerah. Bahkan saat ada acara Pemkab, kami sering buka layanan KB gratis di lokasi,” jelas Budi.

Program KB di Lampung Barat juga berjalan atas sinergi lintas sektor. DP2KBP3A menggandeng Dinas Kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), serta para kader PKK dalam setiap pelaksanaan layanan. Upaya ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak calon aseptor, khususnya di wilayah-wilayah terpencil.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Budi menegaskan pihaknya tetap optimistis target tahunan dapat dikejar dengan strategi yang tepat.

“Kami akan terus melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat, memperkuat edukasi tentang pentingnya program KB untuk kesejahteraan keluarga, dan memperluas jangkauan layanan, terutama bagi ibu-ibu usia subur,” pungkasnya. (lusiana)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan