Peringati HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Pemkab Imbau Peratin Serentak Gelar Upacara di Pekon

Kepala DPMP Pesisir Barat Henri Dunan.--

PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pekon (DPMP) mengimbau seluruh pekon di wilayahnya untuk menggelar upacara bendera secara serentak dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025. Imbauan ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Pesbar Nomor: 400.14/2649/IV.12/2025, tentang peringatan HUT Kemerdekaan Ke-80 Republik Indonesia di setiap Pekon se-Kabupaten Pesbar.

Kepala DPMP Pesbar, Henri Dunan, S.E., S.H., M.H., menegaskan bahwa pelaksanaan upacara bendera di tingkat pekon bukan sekadar agenda rutin tahunan. Lebih dari itu, upacara diharapkan menjadi momentum refleksi sejarah perjuangan bangsa sekaligus wadah menanamkan rasa nasionalisme kepada masyarakat hingga ke pelosok.

“Kami meminta seluruh peratin se-Kabupaten Pesbar untuk menjadi inspektur upacara di wilayahnya masing-masing. Kehadiran pemimpin di tengah masyarakat menjadi teladan penting yang akan memperkuat makna upacara,” tegas Henri, Senin, 4 Agustus 2025. 

Menurut Henri, pelaksanaan upacara di setiap pekon akan memberi ruang bagi masyarakat untuk merasakan langsung suasana khidmat peringatan kemerdekaan. Tidak hanya bagi generasi dewasa, tetapi juga bagi anak-anak dan remaja yang menjadi harapan bangsa. Pelibatan generasi muda sangat penting. Dengan ikut hadir dalam upacara, mereka akan belajar arti kedisiplinan, penghormatan kepada bendera Merah Putih, dan rasa cinta tanah air yang tumbuh sejak dini.

Selain upacara, surat edaran juga memuat imbauan pengibaran bendera Merah Putih serentak di seluruh wilayah pekon mulai 1 hingga 31 Agustus 2025. Langkah ini diyakini akan memperkuat suasana kebangsaan dan semangat kemerdekaan yang dapat dirasakan secara merata di pelosok desa. Namun demikian, Henri menegaskan bahwa inti utama dari peringatan tetap terletak pada pelaksanaan upacara bendera.

“Upacara bendera adalah simbol penghormatan kita kepada jasa para pahlawan. Melalui upacara, kita mengenang kembali sejarah panjang perjuangan kemerdekaan yang penuh pengorbanan,” jelasnya.

Masih kata dia, upacara di tingkat pekon menjadi ajang mempererat persatuan. Dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti tokoh adat, tokoh agama, pemuda, perempuan, hingga siswa sekolah, upacara dapat memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong.

“Semangat gotong royong inilah yang menjadi ciri khas bangsa kita. Dari upacara, tumbuh kesadaran bahwa kita adalah bagian dari satu keluarga besar Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelaksanaan upacara di pekon merupakan upaya nyata mendekatkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat. Dengan melaksanakan upacara secara mandiri, pekon bukan hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga menjadi pusat edukasi kebangsaan yang menyentuh langsung kehidupan warganya.

“Ini yang membedakan pelaksanaan upacara di pekon dibandingkan hanya mengikuti upacara di tingkat kabupaten. Ada kedekatan emosional antara pemimpin pekon dengan warganya,” jelasnya.

Ditambahkannya, pihaknya juga berharap agar momentum upacara bendera di HUT ke-80 RI ini dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Sebab, kemerdekaan bukan hanya untuk dikenang, melainkan juga harus diisi dengan kerja keras, inovasi, dan semangat membangun pekon agar lebih maju dan sejahtera.

“Peringatan kemerdekaan harus membangkitkan optimisme dan tekad bersama untuk memajukan daerah,” tandasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan