DLH Siapkan Penanganan Serius Atasi Sampah Liar

DLH Lambar mulai mengerahkan armada dan tim kebersihan untuk mengangkut sampah mulai dari pusat pelayanan publik di Keluarahan Pasar Liwa dan akan berlanjut hingga perbatasan Lambar-OKU Selatan. Foto Dok--
BALIKBUKIT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Barat merespons cepat persoalan tumpukan sampah liar di perbatasan Lampung Barat dan OKU Selatan, tepatnya di wilayah Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau. Titik rawan sampah itu selama ini menjadi sorotan masyarakat karena bau menyengat, pemandangan kumuh, serta mencoreng citra daerah di pintu masuk antarprovinsi.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Kepala DLH Lampung Barat Ir. Robert Putra, S.ST., M.T., menyatakan bahwa pihaknya akan segera menurunkan armada truk dan personel kebersihan ke lokasi tersebut. Pembersihan tidak hanya dilakukan di perbatasan, tetapi juga akan dimulai dari pusat pelayanan publik di Kelurahan Pasar Liwa hingga ke titik-titik pembuangan liar di pinggir jalan lintas.
“Kami akan kirim truk dan tim kebersihan dalam waktu dekat. Pembersihan ini juga dalam rangka menyambut HUT RI sekaligus menumbuhkan kembali kesadaran lingkungan masyarakat,” ujar Robert saat dikonfirmasi, Selasa (5/8/2025).
Lebih dari sekadar penanganan sementara, DLH Lampung Barat juga mendorong pemerintah pekon mengoptimalkan pengelolaan sampah rumah tangga dengan pendekatan yang sistematis. Salah satu skema yang disarankan adalah penerapan retribusi layanan pengangkutan sampah di tingkat pekon.
“Pemerintah pekon bisa menarik retribusi dari masyarakat, lalu sampah dikumpulkan di satu titik dan diangkut oleh DLH ke TPAS. Skema ini bisa berjalan asalkan ada dukungan dari masyarakat dan perencanaan pekon yang matang,” jelasnya.
Robert menegaskan bahwa tugas utama pengelolaan akhir memang ada di DLH, namun perlu kerja sama lintas sektor termasuk peran aktif pekon dan masyarakat.
“Kami sangat menyadari ini tanggung jawab kami, tapi menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Tidak boleh lagi ada budaya buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Menindaklanjuti persoalan tumpukan sampah yang kembali muncul, Robert juga menyampaikan akan berkoordinasi langsung dengan Camat Sukau dan Peratin Pagar Dewa, untuk menyusun solusi jangka panjang yang efektif.
“Kami akan pastikan ada koordinasi berkelanjutan agar tidak terulang. Ini bukan hanya soal tumpukan sampah, tapi soal wajah daerah di jalur lintas antarprovinsi,” ujarnya.
DLH juga akan menjajaki kemungkinan kerja sama antarwilayah, mengingat sebagian besar sampah yang menumpuk di lokasi tersebut diduga dibuang oleh oknum masyarakat dari luar daerah, terutama dari arah Ranau, OKU Selatan.
Seperti diketahui, masalah sampah liar di perbatasan Lampung Barat –OKU Selatan bukan kali pertama terjadi. Pemerintah Pekon Pagar Dewa sebelumnya sempat melaksanakan penanganan bersama DLH dan mahasiswa KKN, namun program terhenti karena beban anggaran pengangkutan yang dinilai berat bagi keuangan pekon.
Persoalan sampah liar kembali mencuat di kawasan perbatasan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Sejumlah titik di sepanjang jalan lintas tepatnya di wilayah Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau, berubah menjadi tempat pembuangan sampah tidak resmi yang menimbulkan bau tak sedap, merusak pemandangan, dan bahkan meluber ke badan jalan.
Kondisi tersebut menjadi keresahan warga dan perangkat pekon. Tak hanya mencoreng wajah pekon, tumpukan sampah rumah tangga itu juga dinilai mencederai citra daerah sebagai pintu gerbang menuju dua kabupaten yang berbatasan langsung lintas provinsi.
Penjabat (Pj) Peratin Pagar Dewa, Sutisna, mengungkapkan bahwa pemerintah pekon telah menjadwalkan kegiatan gotong royong dalam waktu dekat untuk membersihkan lokasi pembuangan liar tersebut. Namun, menurutnya, persoalan ini tak bisa diselesaikan hanya dengan kerja bakti.