Akses Terancam Putus, Jalan Penghubung Lima Pekon Tergerus Way Ngaras

Ilustrasi Jalan Rusak--

NGARAS - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), dalam beberapa waktu terakhir mulai menimbulkan dampak nyata. Salah satunya terlihat pada kondisi badan jalan kabupaten yang menghubungkan lima pekon di wilayah itu. Tepian jalan tersebut kini tergerus aliran sungai Way Ngaras dan dikhawatirkan dapat memutus akses utama masyarakat antar pekon.

Jalan kabupaten itu adalah jalur vital yang menghubungkan Pekon Bandar Jaya, Negeri Ratu Ngaras, Rajabasa, Pardasuka dan Mulang Maya. Warga di lima pekon itu sangat bergantung pada jalan ini untuk mobilitas harian, baik dalam aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga kebutuhan pelayanan kesehatan. Namun kini, kondisi jalan mulai mengkhawatirkan.

“Di beberapa titik, pinggiran badan jalan sudah terkikis cukup parah. Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin jalur ini akan terputus,” kata Camat Ngaras, Suparmi, S.IP., M.M., Selasa, 5 Agustus 2025.

Dijelaskannya, intensitas curah hujan yang tinggi telah menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. Salah satunya terjadi pada aliran Way Ngaras yang berada di jalur dekat badan jalan kabupaten. Arus sungai yang deras terus menggerus tebing sungai dan mendekati bibir jalan. Dalam kondisi seperti ini, kerusakan berisiko semakin meluas jika tidak segera ditangani.

“Ini bukan sekadar soal infrastruktur rusak. Ini menyangkut akses hidup warga. Jika jalan ini putus, dampaknya sangat besar, karena ini akses utama yang menghubungkan lima pekon tersebut ke ruas Jalan Lintas Barat,” jelasnya.

Menurutnya, pihak kecamatan juga sudah melaporkan kondisi ini secara resmi ke Bupati Pesbar, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Karena itu diharapkan penanganan bisa segera dilakukan baik oleh Pemkab Pesbar maupun dukungan dari Pemerintah Provinsi Lampung. Langkah paling mendesak yang perlu dilakukan adalah penguatan tebing sungai dengan pembangunan bronjong serta normalisasi aliran air agar arus tidak lagi menghantam sisi badan jalan.

“Saat ini memang sudah ada pemasangan bronjong di aliran Way Ngaras, tetapi belum menyentuh titik yang kritis di dekat badan jalan ini. Kami mendorong agar tahun ini ada prioritas untuk menyelamatkan jalur tersebut sebelum benar-benar rusak total,” ujarnya.

Ditambahkannya, bukan hanya Way Ngaras yang membutuhkan perhatian. Beberapa sungai lain di wilayah Kecamatan Ngaras juga menunjukkan gejala serupa. Dua di antaranya adalah Way Rajabasa dan Way Mulang Maya, yang saat musim hujan sering meluap hingga ke permukiman warga.

“Kondisi sungai-sungai ini jika tidak ditangani secara menyeluruh, akan terus menjadi ancaman tahunan. Banjir tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat,” tandasnya.(yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan