Gotong Royong Warga Buka Jalur Darurat Jalan Amblas Seranggas

Setelah sempat lumpuh total, jalan amblas di Lingkungan Seranggas Kelurahan Pasarliwa Kecamatan Balikbukit kini kembali bisa dilalui sepeda motor berkat gotong royong warga bersama Pemkab.--
BALIKBUKIT – Setelah sempat lumpuh total akibat amblas, ruas jalan Gajah Mada tepatnya di Lingkungan Seranggas, Kelurahan Pasarliwa, Kecamatan Balikbukit, kini kembali bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Pemulihan jalur dilakukan melalui aksi gotong royong besar-besaran antara warga dan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, yang bekerja bahu-membahu membuka badan jalan baru di tengah putusnya akses itu akibat diterjang banjir sungai Wayrobok.
Perbaikan darurat ini dilakukan menyusul kondisi jalan yang sebelumnya amblas sedalam belasan meter, memutus total konektivitas warga Seranggas, Pantau dan Heru menuju pusat Kota Liwa. Tanpa menunggu lama, alat berat milik pemerintah daerah diterjunkan, sementara ratusan warga turun langsung membantu menimbun dan membentuk jalur darurat agar jalan kembali bisa diakses.
”Kami bersama warga dari empat lingkungan bergotong royong supaya akses ini bisa segera dibuka. Sekarang alhamdulillah sudah bisa dilewati oleh motor dan pejalan kaki,” ujar Kepala Lingkungan Heru, Masduki.
Ia menjelaskan, pembuatan jalur darurat dilakukan dengan menimbun badan jalan menggunakan tanah yang dimasukkan ke dalam karung untuk membentuk dinding penahan sementara. Prosesnya dilakukan manual dengan dukungan penuh masyarakat sekitar.
”Warga turun semua. Ada yang bawa karung, ada yang bantu makanan, air minum, bahkan ada yang ikut angkut tanah. Intinya kita urunan dan gotong royong, karena ini satu-satunya jalan utama warga,” tuturnya.
Menurutnya, inisiatif tersebut muncul dari kepedulian masyarakat terhadap akses pendidikan dan ekonomi. Sebelum jalan dibuka, aktivitas anak sekolah dan warga yang bekerja terganggu, karena jalur alternatif pilihan memiliki jarak tempuh yang lebih jauh.
Langkah cepat warga ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) yang sebelumnya telah menyiapkan rencana pembangunan jembatan darurat dari rangka baja. Namun, pelaksanaannya terkendala kondisi cuaca yang tidak menentu serta area amblas yang terus meluas.
Kini, meski jalur yang dibuka baru bersifat darurat, masyarakat mengaku lega karena aktivitas mereka berangsur normal. Pemerintah daerah pun memastikan akan terus melakukan evaluasi teknis untuk pembangunan jangka panjang di titik tersebut.
”Yang penting sekarang jalan bisa dilewati dulu, terutama untuk anak-anak sekolah dan warga yang mau ke pasar. Ke depan kami siap bantu lagi kalau ada pembangunan permanen,” tambah Masduki. (edi/nopri)