Pemkab Ingatkan Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi

Kepala Dinas Perikanan Pesisir Barat, Armen Qodar.--

PESISIR TENGAH – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali menghimbau seluruh nelayan di wilayah kabupaten setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi yang terjadi di perairan laut Pesisir Barat.

Kondisi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir berdampak langsung terhadap aktivitas nelayan, bahkan memaksa sebagian besar untuk menghentikan sementara kegiatan melaut.

Kadis Perikanan Pesbar, Armen Qodar, S.P., mengatakan, sejak pertengahan Juli 2025 lalu, kondisi gelombang laut menunjukkan tren peningkatan dan berada di atas normal. Hal ini menyebabkan para nelayan kesulitan untuk melaut dan harus menunda aktivitas pencarian ikan demi keselamatan.

“Sejak pertengahan Juli lalu, kondisi gelombang laut memang tidak bersahabat. Ketinggiannya berada di atas kondisi normal, bahkan menyebabkan kegiatan melaut kerap terhenti,” kata dia.

Dijelaskannya, pada Rabu pagi, ketinggian gelombang laut tercatat mencapai puncaknya, terutama di beberapa wilayah pesisir. Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait perahu atau jukung nelayan yang mengalami kerusakan atau terdampak langsung akibat gelombang yang mencapai daratan.

“Sejauh ini kondisi jukung nelayan yang kerap ditempatkan di pinggir pantai masih aman dari gelombang tinggi itu, belum ada laporan yang kami terima kalau ada jukung yang terdampak,” jelasnya

Menurutnya, berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim Lampung menunjukkan bahwa tinggi gelombang berkisar antara 2,5 meter hingga 4.0 meter, yang dikategorikan sebagai gelombang tinggi dan berpotensi membahayakan kapal nelayan kecil.

“Kondisi ini jelas sangat berisiko bagi nelayan, terutama pengguna perahu berukuran kecil. Oleh karena itu, kami minta agar nelayan tidak memaksakan diri untuk melaut jika situasi cuaca tidak memungkinkan,” tambahnya.

Selain itu, kecelakaan laut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi masih sering terjadi, dan sudah banyak kasus nelayan yang menjadi korban. Oleh karena itu, kewaspadaan dan sikap bijak dalam mengambil keputusan sangat diperlukan, termasuk memastikan semua peralatan keselamatan tersedia di atas jukung.

“Kami tidak ingin ada korban jiwa akibat kelalaian. Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Selain itu, kami juga mengingatkan para nelayan untuk selalu melengkapi alat keselamatan seperti pelampung dan alat komunikasi sebelum melaut,” pungkasnya. (yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan