Mahmoud Basal Serukan Dunia Hentikan Genosida di Gaza

Presiden Plaestina Mahmoud Abbas. Foto/net --
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Gaza kembali menjadi sorotan dunia setelah seruan emosional disampaikan oleh Mahmoud Basal, Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza. Ia menggambarkan situasi di wilayah tersebut sebagai bencana kemanusiaan yang berlangsung secara terang-terangan di hadapan masyarakat internasional.
Melalui unggahan video di media sosial, Mahmoud Basal memperlihatkan kehancuran Kota Gaza akibat serangan intensif pasukan Israel. Menurutnya, pengeboman yang menargetkan gedung-gedung tinggi di kota itu telah menewaskan dan melukai banyak warga sipil yang berada di dalamnya.
Kondisi di Gaza, sebutnya, sudah memasuki tahap darurat di mana setiap detik bisa berarti hilangnya nyawa anak-anak, perempuan, dan warga yang tidak bersalah. Ia menilai dunia harus segera bertindak untuk menghentikan eskalasi kekerasan ini.
Mahmoud menekankan bahwa pembantaian yang terjadi bukan hanya serangan militer, tetapi juga genosida yang mengancam kelangsungan hidup masyarakat Palestina. Ia menyebut, organisasi internasional dan negara-negara di dunia memiliki tanggung jawab moral untuk menghentikan penderitaan ini.
Seruannya menggambarkan penderitaan warga Gaza yang terjebak di tengah pertempuran, tanpa tempat aman untuk berlindung. Gedung-gedung tinggi yang menjadi rumah bagi banyak keluarga kini hancur, meninggalkan trauma dan kehilangan yang mendalam bagi korban yang selamat.
Ia juga menyoroti bahwa jika pembantaian tidak dihentikan, maka dalam hitungan jam jumlah korban akan terus bertambah. Mahmoud memandang dunia internasional memiliki kewajiban melindungi warga sipil dari kebijakan pembunuhan sistematis ini.
Pesan yang disampaikan Mahmoud tidak hanya ditujukan kepada pemerintah dan organisasi internasional, tetapi juga kepada setiap individu yang peduli pada kemanusiaan. Ia berharap seruan ini dapat membangkitkan kesadaran global dan mendorong langkah nyata menghentikan kekerasan.
Kondisi di Gaza kini menjadi ujian bagi komitmen dunia terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Seruan Mahmoud Basal menjadi peringatan bahwa waktu semakin sempit untuk mencegah lebih banyak nyawa tak berdosa melayang akibat konflik berkepanjangan ini.(*)