Peringatan HUT RI Ke-80 Di Sekincau Menggema Bersama “Autha Reborn”

Peringatan HUT RI Ke-80 Kecamatan Sekincau. -Foto Dok---

SEKINCAU  - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat, berlangsung meriah dan penuh khidmat, Minggu (17/8).

Tampak masyarakat, pelajar, hingga perangkat pemerintahan hadir memadati Lapangan Kecamatan Sekincau sebagai pusat pelaksanaan upacara.

Camat Sekincau Reza Pahlevi, S.T., M.M. bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup). Jalannya upacara semakin semarak dengan kehadiran Anggota DPRD Lampung Barat Hi. Untung, S.Pd., dan Sumarmin, S.P., Kapolsek Sekincau AKP Arnis Daely, Kepala UPT Puskesmas Sekincau Nurbaeti, para peratin dan lurah, jajaran PKK, dewan guru, serta ratusan siswa dari tingkat SD hingga SLTA.

Dalam sambutannya, Camat Sekincau Reza Pahlevi mengajak masyarakat untuk kembali mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa. Ia menegaskan bahwa kemerdekaan yang kini dinikmati merupakan buah dari perjuangan panjang, sekaligus menjadi pengingat bahwa cita-cita membangun bangsa terutama di bidang pendidikan dan kebudayaan—harus diperjuangkan bersama dengan semangat gotong royong.

“Makna peringatan HUT RI ke-80 ini bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga memperkuat identitas bangsa. Upacara adalah bentuk penghormatan kepada pahlawan sekaligus momentum untuk menumbuhkan kesadaran nasional,” tegas Reza.

Di balik khidmatnya perayaan kemerdekaan, ada elemen penting yang mendukung kesuksesan jalannya acara, yakni sistem tata suara. Tahun ini, kepercayaan itu diberikan kepada sound system ‘Autha Reborn’ milik Mas Daru.

Dengan perangkat audio modern yang dimiliki, suara komando terdengar jelas, lagu kebangsaan mengalun lantang, hingga setiap sambutan mampu menjangkau seluruh peserta di lapangan. Teknologi canggih yang dipakai membuat suara stabil, jernih, dan merata, sehingga menciptakan suasana upacara yang lebih sakral.

Mas Daru merasa bersyukur bisa turut serta memeriahkan momentum bersejarah ini. Baginya, keterlibatan “Autha Reborn” bukan sekadar tugas teknis, melainkan bagian dari kontribusi menjaga khidmat dan semangat kebangsaan. Ia pun berharap, peralatannya bisa terus dipercaya dalam berbagai kegiatan besar di tingkat kecamatan hingga kabupaten. 

Peringatan HUT RI ke-80 di Sekincau tidak hanya menjadi ajang simbolik perayaan, tetapi juga wujud nyata kebersamaan seluruh elemen masyarakat. Dari barisan siswa, pejabat, hingga perangkat teknis seperti sound system, semua menyatu dalam semangat merah putih.

Suara merdeka yang menggema di langit Sekincau tahun ini menjadi bukti, bahwa perjuangan bukan hanya soal mengangkat senjata, melainkan juga kerja-kerja kecil yang memastikan setiap pesan kebangsaan dapat terdengar, dirasakan, dan dihayati oleh rakyat. (rinto/lusiana)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan