Remaja Bebas Anemia, Konsentrasi Belajar Lebih Meningkat dan Berprestasi

1402--

Pemberian TTD pada remaja putri ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR). Dengan minum TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu di Indonesia, sehingga terciptanya generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing dapat terbentuk dengan maksimal.

”Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk membantu mendeteksi suatu penyakit sejak dini sehingga penyakit tersebut dapat dicegah dan mendapatkan penanganan pengobatan yang tepat sebelum penyakit berkembang,” kata dia

Lebih lanjut ia mengungkapkan, anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh seseorang mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah yang ada di dalam tubuh berada di bawah batas normal. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kurangnya hemoglobin di dalam tubuh, sehingga mempengaruhi jumlah produksi sel darah merah.

”Anemia juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada golongan remaja. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kekurangan nutrisi hingga pendarahan akibat menstruasi,” sambungnya.

Secara umum, sebagian orang tidak memperlihatkan gejala atau tanda. Namun demikian, terdapat beberapa gejala anemia yang dapat dialami oleh remaja seperti berikut, diantaranya adalah terlihat sangat lelah, mengalami perubahan suasana hati, kulit yang terlihat lebih pucat, sering mengalami pusing, mengalami jaundice (kulit dan mata menjadi kuning), serta detak jantung berdebar lebih cepat dari biasanya.

”Mengalami sesak nafas, sindrom kaki gelisah hingga kaki dan tangan bengkak apabila mengalami anemia berat. Dengan mengetahui beberapa gejala anemia pada remaja diatas, diharapkan para orangtua bisa meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pencegahan dengan memenuhi asupan gizi dan nutrisi pada anak setiap harinya. Selain itu, juga diharapkan anak bisa mengkonsumsi  TTD secara berkala,” terangnya.

”Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera dalam melakukan pemeriksan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala anemia, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat dari petugas kesehatan,” tambahnya.

Ia menerangkan, memasuki usia produktif, banyak yang harus dilakukan oleh para remaja baik putra maupun putri untuk menjaga kesehatannya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir berbagai penyakit yang dapat mengganggu aktivitas kesehariannya, dan penurunan prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.

Salah satu penyakit yang harus diwaspadai tersebut adalah Anemia. Anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya. Anemia merupakan salah satu penyakit yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena apabila sampai terjadi dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan yang berat, maka akan menimbulkan berbagai gangguan atau dampak yang mempengaruhi kehidupan.

Dampak Anemia pada Remaja. Pada remaja, anemia dapat menyebabkan berbagai dampak seperti berikut penurunan imunitas, gangguan konsentrasi, penurunan prestasi belajar, mengganggu kebugaran dan produktivitas.

Memperbesar resiko kematian saat melahirkan, menjadi salah satu penyebab bayi lahir premature, berat bayi yang cenderung rendah, dengan mengetahui berbagai dampak di atas, diharapkan mampu memberikan motivasi para remaja Indonesia yang saat ini memasuki masa produktif untuk mau menjaga kesehatan, sehingga terhindar dari berbagai penyakit, khususnya anemia.

”Tetap terapkan perilaku hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, C, Zinc dan pemberian tablet tambah darah, serta bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala anemia,” pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan