FPDI Perjuangan Minta Bangun Jembatan Gantung
-----
BANGKUNAT – Fraksi PDI Perjuangan, DPRD Kabupaten Pesisir barat minta Pemerintah Kabupaten Pesbar, dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan gantung di Sungai (Way) Pemerihan Pekon Pemerihan, Kecamatan Bangkunat yang menghubungkan ke lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di pekon setempat.
Anggota DPRD Pesbar dari Fraksi PDI Perjuangan, Mad Muhizar, mengatakan, pembangunan jembatan gantung untuk akses warga menyeberangi sungai Way Pemerihan itu sangat mendesak dilakukan. Karena itu, diharapkan Pemkab setempat dapat menganggarkan pembangunan jembatan gantung di wilayah itu melalui APBD tahun anggaran 2024 mendatang.
“Kita berharap Pemkab bisa memprioritaskan pembangunan jembatan gantung di Pekon Pemerihan itu, karena itu sangat mendesak dan dibutuhkan oleh masyarakat,” katanya.
Dijelaskannya, masyarakat yang ada di wilayah itu sudah sejak lama menantikan adanya pembangunan jembatan gantung sebagai akses transportasi terutama untuk menuju ke lokasi TPU. Mengingat, jika masyarakat yang hendak memakamkan warga yang meninggal itu harus membawa jenazah dengan menyeberangi sungai terlebih dahulu untuk bisa sampai ke lokasi pemakaman.
“Kondisi itu jelas sangat dikhawatirkan, terlebih jika pada musim hujan nanti dna kondisi sungai dalam keadaan banjir, itu jelas sangat bersiko bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, kata dia, Peratin Pekon Pemerihan itu telah menyampaikan usulan untuk pembangunan jembatan gantung di wilayah itu, tapi mungkin karena usulan anggarannya cukup besar, sehingga sampai saat ini belum direalisasikan. Tapi sebelumnya, dilokasi itu juga sudah dilakukan pengecekan terkait kebutuhan anggaran untuk pembangunan jembatan gantung yang menyeberangi Way Pemerihan itu.
“Dari hasil pengecekan, bahwa untuk pembangunan jembatan gantung itu minimal membutuhkan anggaran sekitar Rp300-400 juta. Sehingga, kita minta agar Pemkab Pesbar dapat merealisasikan pembangunan jembatan gantung di wilayah itu melalui APBD tahun 2024 mendatang,” jelasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, masyarakat Pekon Pemerihan Kecamatan Bangkunat, mengharapkan kepada Pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk dapat membangun jembatan di sungai Way Pemerihan yang menghubungkan ke lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pekon setempat.
Pasalnya, dengan belum memiliki jembatan untuk menyeberangi sungai di wilayah tersebut, hingga kini masyarakat setempat harus terpaksa menyeberangi sungai dengan berjalan kaki, bahkan menggunakan rakit terutama saat hendak membawa jenazah untuk dimakamkan menuju lokasi di TPU yang sudah sejak puluhan tahun lalu.
Peratin Pemerihan, Subantoro, mengatakan, belum lama ini atau sekitar Februari 2023 lalu, ada warga setempat yang meninggal dunia dan dimakamkan dilokasi TPU di Pekon ini yang memang berada di wilayah kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), karena memang lokasi TPU itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu, bahkan sudah ada ribuan orang yang dimakamkan dilokasi tersebut.
“Saat itu warga membawa jenazah dengan menggunakan keranda menuju TPU tersebut. Kondisi sungai Way Pemerihan ketika itu juga memang dalam keadaan surut, sehingga bisa diseberangi dengan berjalan kaki,” katanya.
Dijelaskannya, warga terpaksa menyeberangi sungai untuk menggotong keranda jenazah menuju TPU, karena memang tidak ada jembatan dilokasi itu. Kondisi ini sudah cukup lama. Bahkan, jika arus sungai banjir atau kondisi sungai sedang tidak surut dan ada warga yang meninggal, maka warga membawa jenazah menuju TPU itu harus menggunakan rakit penyeberangan.
“Tentu dengan belum ada jembatan penyeberangan menuju lokasi TPU di Pekon ini sangat menyulitkan masyarakat disini,” tandasnya.(yayan/*)