Siaga Bencana, Pemkab Lambar Susun Strategi Penanggulangan Terpadu

Pemkab Lambar terus meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan wilayah. melalui kegiatan FGD penyusunan Dokumen RPB Tahun Anggaran 2025, bertempat di Aula Gedung Pramuka setempat, kemarin. Foto Dok--

BALIKBUKIT - Sebagai daerah yang rawan terhadap bencana alam, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan wilayah. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten Lampung Barat Tahun Anggaran 2025, yang digelar pada Rabu (27/8) di Aula Gedung Pramuka setempat.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Ahmad Hikami, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana yang semakin kompleks.

“Lampung Barat memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi. Tidak hanya gempa bumi dan tanah longsor, tapi juga banjir serta bencana non-alam lainnya. Melalui FGD ini, kita berharap dapat menyusun dokumen penanggulangan bencana yang tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar menjadi pedoman nyata di lapangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad Hikami menjelaskan bahwa bencana bisa datang dari faktor alam maupun ulah manusia. Dampaknya pun tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat.

“Penanggulangan bencana harus menjadi proses yang berkelanjutan dan dinamis. Mulai dari tahap pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi harus dilakukan secara terencana dan terintegrasi,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Ahmad Hikami menyampaikan harapannya agar dokumen RPB yang dihasilkan dari proses ini dapat memperkuat ketangguhan daerah dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap kesiapan pemerintah dalam menghadapi bencana. 

FGD ini diikuti oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, serta pemangku kepentingan lainnya. Forum tersebut menjadi ruang strategis untuk menggali masukan, berbagi pengalaman, dan menyelaraskan rencana aksi dalam menghadapi berbagai skenario bencana.

Dalam diskusi tersebut juga ditekankan pentingnya penggunaan data yang akurat dan terkini dalam penyusunan dokumen RPB, agar strategi penanggulangan yang dirancang dapat tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (lusiana) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan