IAEA Temukan Uranium di Deir Az Zor Suriah

IAEA Temukan Uranium di Deir Az Zor Suriah. Foto/net--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengumumkan penemuan partikel uranium di padang pasir Deir Az Zor, Suriah. Lokasi tersebut diyakini pernah menjadi bagian dari program nuklir rahasia di era Bashar al-Assad. Meski demikian, pemerintah Suriah sejak lama membantah tuduhan pembangunan reaktor nuklir ilegal.
Pada 2024, tim IAEA memeriksa tiga situs yang disebut terkait dengan fasilitas Deir Az Zor. Dari hasil pengambilan sampel lingkungan, ditemukan partikel uranium buatan manusia dalam jumlah signifikan. Beberapa di antaranya terkait proses pengolahan bijih uranium menjadi uranium oksida—tahapan penting dalam pengoperasian reaktor nuklir.
Jejak lama serangan Israel
Fasilitas Deir Az Zor pertama kali jadi sorotan pada 2007, saat Israel melancarkan serangan udara yang menghancurkan bangunan diduga reaktor. Suriah kemudian membersihkan lokasi tersebut tanpa memberi jawaban memadai kepada IAEA. Empat tahun kemudian, IAEA menyimpulkan bangunan itu sangat mungkin merupakan reaktor nuklir yang tidak dilaporkan.
Pemerintah baru beri akses inspeksi ulang
Setelah Bashar al-Assad digulingkan pada Desember 2024, pemerintahan sementara di bawah Ahmed al-Sharaa membuka akses baru bagi IAEA. Pada Juni 2025, inspektur kembali ke Deir Az Zor dan mengambil sampel tambahan. Hasilnya, yang dibagikan dalam laporan rahasia 1 September 2025, masih menimbulkan tanda tanya besar.
“Otoritas Suriah saat ini menyatakan tidak memiliki informasi yang dapat menjelaskan keberadaan partikel uranium tersebut,” demikian pernyataan IAEA.
Rencana energi nuklir dan dukungan infrastruktur
Pada Juni 2025, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi berkunjung ke Damaskus untuk bertemu al-Sharaa. Pemerintah sementara Suriah menyampaikan ketertarikan mengembangkan energi nuklir sipil, termasuk pemanfaatan small modular reactors yang dinilai lebih efisien. IAEA juga menjanjikan dukungan bagi pemulihan layanan medis yang hancur akibat 14 tahun perang sipil.
Grossi menegaskan, IAEA tetap menuntut Suriah bekerja sama penuh demi verifikasi fasilitas nuklir. Di sisi lain, badan ini juga siap membantu pengembangan energi serta infrastruktur kesehatan Suriah di masa depan. (*)