HET Beras Berlaku di Lampung, Disperindag Pastikan Ketersediaan Stok dan Pengawasan Harga

Ilustrasi Beras-Foto Dok---
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pemerintah resmi memberlakukan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) beras per 22 Agustus 2025. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 299 Tahun 2025 yang ditandatangani Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi.
Dalam aturan tersebut, HET beras medium untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan ditetapkan Rp13.500 per kilogram, naik dari ketentuan sebelumnya Rp12.500. Sementara HET beras premium ditetapkan Rp14.900 per kilogram, tidak berubah dari aturan sebelumnya.
Standar Mutu Beras
Keputusan tersebut juga merinci kriteria mutu untuk beras medium dan premium. Beras medium, misalnya, harus memiliki derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir menir maksimal 2 persen, butir patah maksimal 25 persen, serta batas maksimal butir gabah 1 persen.
Adapun beras premium disyaratkan memiliki kualitas lebih tinggi, dengan kadar menir maksimal 0,5 persen, butir patah maksimal 15 persen, serta tanpa butir gabah maupun benda lain.
Disperindag Pastikan Kepatuhan
Menindaklanjuti ketentuan tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung memastikan pasokan beras di pasar cukup dan harga tetap berada dalam kisaran HET.
Kepala Disperindag Lampung, Evie Fatmawaty, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Lampung dan sejumlah perusahaan penyedia beras untuk menjaga ketersediaan pasokan.
“Kita pastikan agar beras bisa sampai ke masyarakat sesuai dengan HET,” ujar Evie.
Ia menambahkan, pengawasan dilakukan melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang melibatkan sejumlah instansi, termasuk Disperindag. Selain itu, petugas Disperindag di seluruh kabupaten/kota setiap hari melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar tradisional maupun modern.
“Pemantauan harga dilakukan setiap hari. Laporan harga wajib disampaikan setiap minggu ke Kementerian Dalam Negeri sebagai bahan rapat inflasi rutin setiap Senin,” jelasnya.
Pasokan Beras Terkendali
Evie memastikan kondisi pasokan beras di Lampung relatif aman. Sebagai salah satu daerah penghasil beras, Lampung dinilai cukup mampu menjaga ketersediaan kebutuhan pokok tersebut.
“Alhamdulillah Lampung aman karena kita penghasil beras. Jadi ketersediaan dan harga terkendali,” ujarnya.