Kawanan Gajah Mengamuk, 10 Rumah Warga Rusak Parah

DIRUSAK GAJAH : Sedikitnya 10 rumah di tiga pemangku di Pekon Hantatai Kecamatan Bandarnegeri Suoh dirusak gajah. Foto Dok--
BANDARNEGERI SUOH - Konflik manusia dengan satwa liar kembali terjadi di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat. Kawanan gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) untuk kedua kalinya dalam kurun kurang dari dua pekan masuk ke permukiman warga Pekon Hantatai dan mengamuk, merusak sedikitnya 10 rumah warga di tiga pemangku, yaitu Talang Sembilan, Batukapal, dan Peninjauan.
Warga yang tinggal di sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mengaku semakin resah. Mereka bukan hanya kehilangan rumah dan harta benda, tetapi juga dihantui rasa trauma setiap malam.
Camat Bandar Negeri Suoh, Mat Rizal, membenarkan laporan perusakan rumah oleh kawanan gajah. Menurutnya, pihak kecamatan telah bergerak cepat dengan melakukan koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung.
“Ya benar, ada sekitar 10 rumah warga yang rusak di tiga pemangku. Kami sudah berkoordinasi dengan kabupaten dan BKSDA agar ada langkah cepat yang bisa menenangkan warga. Saat ini gajah memang sudah bergeser dari lokasi, tetapi warga di imbau harus tetap waspada,” jelas Mat Rizal.
Ia menambahkan, selain kerusakan rumah, kawanan gajah juga kerap merusak lahan pertanian warga, terutama kebun kopi dan tanaman pangan. Situasi ini membuat sebagian masyarakat terpaksa meninggalkan rumah untuk mengungsi sementara waktu.
Konflik gajah dengan manusia di wilayah Suoh–BNS bukanlah cerita baru. Data Balai Besar TNBBS menyebutkan, kawasan ini merupakan salah satu kantong habitat gajah Sumatra
Peristiwa terbaru yang merusak 10 rumah warga menjadi peringatan keras bahwa mitigasi konflik satwa liar membutuhkan langkah lebih serius. Selain penanganan darurat, dibutuhkan juga strategi jangka panjang, seperti pembangunan pagar gajah, jalur evakuasi, hingga relokasi sementara kawanan yang kerap masuk ke pemukiman.
Sampai berita ini diturunkan, kondisi kawanan gajah dilaporkan sudah bergeser dari pemukiman. Namun rasa takut masih menyelimuti warga Hantatai. Mereka berharap pemerintah bersama BKSDA segera turun tangan secara konkret. (edi/lusiana)