Aplikasi Neon Mobile Tawarkan Bayaran untuk Telepon, Data Rekaman Dijual ke Perusahaan AI
Ilustrasi menelpon. Foto-Net --
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Sebuah aplikasi bernama Neon Mobile mendadak populer karena menawarkan bayaran pada penggunanya hanya dengan melakukan panggilan telepon. Penghasilan yang ditawarkan mencapai ratusan hingga ribuan dolar per tahun, atau setara jutaan hingga belasan juta rupiah.
Neon menjanjikan tarif 30 sen per menit untuk menelepon pengguna lain, dengan potensi maksimal US$30 per hari. Namun, setiap percakapan yang dilakukan akan direkam, dan hasil rekaman tersebut dijual kepada perusahaan pengembang kecerdasan buatan (AI).
Menurut laporan Tech Crunch, data audio yang dikumpulkan Neon digunakan untuk keperluan pelatihan, pengujian, serta peningkatan model machine learning dan teknologi terkait. Meski demikian, perusahaan AI pembeli data tidak diungkapkan secara rinci.
Lisensi Data yang Sangat Luas
Ketentuan layanan Neon menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat merekam panggilan masuk dan keluar, termasuk panggilan antar pengguna Neon. Kebijakan lisensinya memberikan hak sangat luas, mulai dari menyimpan, menjual, memperbanyak, memodifikasi, hingga membuat karya turunan dari rekaman pengguna.
Tech Crunch menilai ruang gerak Neon terhadap data pengguna begitu besar sehingga berpotensi menimbulkan risiko privasi.
Popularitas Melonjak
Terlepas dari kontroversi soal data, Neon Mobile dengan cepat naik peringkat di App Store Amerika Serikat. Data dari perusahaan intelijen aplikasi Appfigures mencatat, per 18 September 2025, Neon masih berada di posisi ke-476 pada kategori jejaring sosial. Namun, dalam sepekan, aplikasinya melesat ke peringkat 10 besar, bahkan sempat menduduki posisi kedua untuk kategori jejaring sosial.
Pada Rabu pagi (24/9), Neon Mobile tercatat berada di posisi ke-6 untuk aplikasi teratas secara keseluruhan di App Store AS.