Cuaca Ekstrem, Belasan Rumah Rusak Berat

RUSAK_ Hujan es yang disertai angin kencang merusak puluhan rumah di Pekon Sebarus dan Pekon Padangdalom Kecamatan Balikbukit. foto dok--
BALIKBUKIT – Cuaca ekstrem berupa hujan es yang disertai angin kencang yang melanda hampir disetiap wilayah di Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat pada Senin (29/9/2025) sore, meninggalkan dampak cukup serius. Pekon Sebarus dan Pekon Padangdalom menjadi wilayah yang terdampak paling parah dengan puluhan rumah warga mengalami kerusakan.
Di Pekon Sebarus, kerusakan tersebar di dua pemangku, yakni 20 rumah di Pemangku Umbullioh dan 7 rumah di Pemangku Sukajaya. Kemudian di Pekon Padang Dalom terdata 1 rumah rusak total, 9 rumah rusak berat, dan 15 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Sebagian besar rumah warga mengalami kerusakan di bagian atap, seng berterbangan, bahkan ada dinding rumah yang ambruk akibat hempasan angin kencang.
Peratin Sebarus Melky Dafirzata melalui Juru Tulis Pekon Dwingga Rahmansyah menyampaikan, aparat pekon bersama warga langsung turun melakukan pendataan sekaligus membantu perbaikan darurat.
foto dok--
“Kerusakan yang dialami masyarakat bervariasi, ada yang ringan dan ada yang berat. Usai hujan reda yang kemudian berlanjut pada Selasa (30/9/2025), kami Bersama warga bergotong royong memperbaiki atap rumah agar tetap bisa ditempati,” ungkap Dwingga.
Menurutnya, fenomena hujan es kali ini cukup luas dampaknya. Selain Sebarus, sejumlah pekon lain seperti Padang Dalom, juga ikut terdampak, meski kerusakannya tidak seberat di Sebarus.
“Tentunya kami mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Seperti kita lihat intensitas hujan di wilayah Balikbukit masih cukup tinggi sehingga harus tetap waspada,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, fenomena langka hujan es melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.30 Wib. Hujan es terjadi di sejumlah pekon, antara lain Pekon Sebarus, Padangdalom, Watas, Gunungsugih, Sebarus, Kubuperahu, Kelurahan Pasarliwa hingga Kelurahan Waymengaku.
Menyikapi fenomena ini, Kepala Pelaksana BPBD Padang Prio Utomo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. “Intensitas hujan masih cukup tinggi. Kami minta warga berhati-hati, terutama yang tinggal di sekitar pohon tua atau daerah rawan bencana,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa hujan es menurut BMKG merupakan fenomena yang bisa terjadi di wilayah tropis, meski jarang. Kondisi ini biasanya dipicu oleh awan Cumulonimbus (CB) yang tumbuh menjulang tinggi dengan suhu dingin ekstrem di lapisan atas. Butiran air yang terbawa ke awan bagian atas membeku, lalu jatuh ke permukaan bumi sebagai es.
Hujan es sering muncul saat terjadi cuaca ekstrem dengan perubahan suhu udara yang cepat, terutama di musim peralihan atau hujan intensitas tinggi. Meski durasinya singkat, fenomena ini berpotensi menimbulkan kerusakan pada atap rumah, kendaraan, maupun lahan pertanian. (edi/lusiana)