Kementan Pastikan Pasokan Ayam dan Telur untuk MBG Terpenuhi

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Kementerian Pertanian memastikan pasokan ayam dan telur tetap terpenuhi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah menekankan bahwa produksi ayam dan telur, yang merupakan sumber protein hewani utama, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan ribuan dapur MBG di berbagai wilayah.

Program MBG telah mendorong lonjakan permintaan ayam dan telur di pasar. Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat bahwa ribuan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) meningkatkan kebutuhan komoditas tersebut sehingga harga ayam sempat naik. Untuk memenuhi permintaan ini, diperlukan tambahan peternak serta kolaborasi lintas sektor agar pasokan tetap stabil.

Dalam operasional harian, satu dapur yang menyiapkan makanan untuk 3.000 orang membutuhkan sekitar 350 ekor ayam, atau setara 350 kilogram daging ayam per hari. Jika kegiatan ini dilakukan dua kali seminggu, kebutuhan ayam dapat mencapai 700 ekor, sehingga dalam sebulan bisa menyentuh hampir 2.800 ekor. Sementara itu, produksi telur juga membutuhkan setidaknya 4.000 ayam petelur untuk menghasilkan 3.000 butir telur per hari, termasuk infrastruktur kandang yang memadai.

Sekitar 50% pakan ayam petelur berasal dari jagung yang sebagian besar dipasok dari dalam negeri. Namun, kenaikan harga jagung memengaruhi biaya produksi, sehingga perlu strategi pengendalian agar harga telur dan ayam tetap stabil. Kantor Staf Presiden (KSP) menekankan pentingnya distribusi pabrik pakan yang merata dan hilirisasi sektor pertanian untuk menekan biaya distribusi komoditas strategis.

Kolaborasi antara Kementan, Kemendag, Bapanas, dan KSP dinilai krusial untuk memastikan kelancaran program MBG. Langkah ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan bahan pangan strategis, mengendalikan harga, dan mendukung pelaksanaan MBG yang tepat sasaran tanpa mengalami kekurangan pasokan ayam dan telur.