Nekat Masuk Jalur Darurat, Truk Terjebak di Seranggas
NEKAT MELINTAS; Truk bok Mitsubishi Canter bernomor polisi B 4191 VCF terjebak di jalur darurat yang dibuat pascalongsor.--
BALIKBUKIT - Akses jalan darurat di jalur Seranggas kelurahan Pasarliwa, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat kembali menjadi sorotan setelah sebuah truk bok jenis Mitsubishi Canter bernomor polisi B 4191 VCF terjebak di jalur darurat yang dibuat pascalongsor.
Peristiwa terjadi pada Kamis (20/11/2025) siang saat truk bermuatan barang kebutuhan toko waralaba itu melaju dari arah Kota Batu menuju Kotabumi.
Truk tersebut nekat memasuki jalur darurat yang sejatinya hanya diperbolehkan untuk kendaraan roda dua. Akibat kondisi jalur yang curam dan licin, kendaraan beberapa kali gagal menanjak sebelum akhirnya terperosok dan mengalami kerusakan.
Pengemudi truk, Supri, mengaku tidak mengetahui bahwa ruas Seranggas masih dalam kondisi putus akibat longsor. Ia mengatakan hanya melihat rambu imbauan di lokasi.
“Saya tidak tahu kalau jalan ini putus. Tadi lihat pelangnya cuma ‘hati-hati jalan ambalas’, jadi saya pikir masih bisa lewat pelan-pelan,” ujar Supri.
Supri mengaku kendaraannya beberapa kali berhenti karena tidak kuat menanjak. Kondisi jalur darurat yang licin dan menanjak curam membuat truk beberapa kali mundur hingga mesin ngadat dan akhirnya terjebak
Menanggapi hal ini, Kapolsek Balikbukit IPTU Sabtudin menegaskan bahwa jalur darurat Seranggas sampai saat ini hanya dibuka untuk kendaraan roda dua. Sementara roda empat (R4) dan roda enam (R6) dilarang keras melintas.
“Jalur Seranggas masih dalam tahap penanganan. Jalur darurat hanya aman untuk R2. Sementara untuk R4 dan R6 tidak boleh melintas dalam kondisi apa pun,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa larangan tersebut bukan tanpa alasan. Kontur tanah yang belum stabil, lebarnya yang terbatas, dan tanjakan ekstrem sangat berbahaya bagi kendaraan bertonase besar.
“Ini sudah kami sampaikan berulang melalui imbauan dan penanda. Demi keselamatan, kami minta seluruh pengendara mematuhi aturan. Insiden tadi menunjukkan risikonya sangat besar,” lanjutnya.
Dari informasi yang di himpun petugas di lokasi, sopir mobil itu bukan tidak tahu jika jalan amblas, melainkan memang sengaja memaksa melintas dengan alasan akan kehabisan bahan bakar minyak (BBM).
"Tadi sudah nanya anggota dan penanggungjawab dilokasi, sopirnya bukan tidak tahu, tapi memaksa melintas karena alasan mau kehabisan BBM," imbuhnya.
Atas kejadian ini, ia mengingatkan seluruh masyarakat khususnya R4 dan R6 untuk menggunakan jalur alternatif resmi dan tidak memaksakan diri melintas di Seranggas.