Bahas Persiapan Ramadhan, Serukan Penceramah Yang Santun dan Mengayomi

Kankemenag Lambar menggelar rapat untuk membahas persiapan kegiatan selama bulan Ramadhan 1445 H Tahun 2024 bersama jajaran Pemkab Lambar serta sejumlah organisasi keagamaan di aula rapat sekincau lingkungan Pemkab setempat pada Selasa, 27 Februari 2024. --

BALIKBUKIT- Plh. Kepala Kankemenag Lambar H. Miftahus Surur, S.Ag.,M.Si didampingi Kasi Bimas Islam H. Kailani, S.Sos.,I.,M.M menghadiri rapat pembahasan persiapan kegiatan selama bulan suci Ramadhan 1445 H Tahun 2024. 

Pembahasan yang digelar Aula Rapat Sekincau Pemkab setempat pada Selasa, 27 Februari 2024 itu dihadiri Staf Ahli Bupati Ir. Sugeng Raharjo, Kabag Kesra Noviandri, sejumlah kepala OPD, Baznas, MUI, PCNU, FKUB, PD Muhammadiyah,

Plh. Kankemenag Lambar M. Surur mengatakan, seperti di tahun sebelumnya, menjelang bulan suci Ramadhan, Pemkab bersama Instansi Vertikal dan Horizontal beserta tokoh agama menggelar agenda kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan suci.

Adapun agenda pembahasan ialah pelaksanaan Safari Ramadhan, Sholat Tarawih dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriyah/2024 Masehi. “Kita membahas tentang persiapan menyambut bulan Ramadhan, antara lain menyusun jadwal imsakiyah, pelaksanaan safari Ramadhan, pembagian zakat oleh Baznas dan kegiatan lainnya. Intinya, kita sepakat bahwa pelaksanaan ibadah Ramadhan hingga Idul Fitri nanti berjalan dengan kondusif dan aman," ujarnya

Disamping itu, M. Surur menerangkan bahwa penyelenggaraan ibadah dan dakwah di bulan Ramadhan harus digalakkan, tetapi dengan tetap memerhatikan kesantunan, kepatutan dan akhlak. Dalam rapat tersebut, tercetus himbauan kepada umat islam dan para mubaligh/penceramah agama supaya menjaga persaudaraan Islam, kebangsaan dan kemanusiaan. Hal yang penting juga agar tidak mempertentangkan masalah khilafiyah yang dapat mengganggu persatuan umat. 

“Para penceramah agama seyogyanya berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, akhlaqul karimah, kemaslahatan umat dan nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui dakwah yang tepat dan bijak serta memerhatikan kearifan budaya masyarakat setempat," tandasnya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan