Lima Rekrutan Mahal Milan Gagal Lawan Lazio di Coppa Italia

Italia Diuntungkan Hasil Drawing Play-Off Piala Dunia 2026--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO- AC Milan gagal melanjutkan perjuangannya di Coppa Italia setelah kalah tipis 0-1 dari Lazio di babak 16 besar yang digelar di Stadion Olimpico, Jumat dini hari WIB. Kekalahan ini membuat harapan Merah Hitam hanya tertuju pada Serie A dan Supercoppa Italiana untuk merebut trofi pada musim 2025-2026.

Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, melakukan rotasi besar pada laga ini. Beberapa pemain utama seperti Matteo Gabbia, Luka Modric, dan Davide Bartesaghi diistirahatkan, sementara Youssouf Fofana absen karena cedera. Di posisi starter, Allegri menurunkan lima rekrutan termahal musim panas lalu: Koni De Winter, Ardon Jashari, Samuele Ricci, Pervis Estupinan, dan Christopher Nkunku, yang baru dimasukkan pada babak kedua.

Kelima pemain tersebut memiliki banderol yang tinggi, dengan total biaya transfer mencapai 133 juta euro atau sekitar 2,5 triliun rupiah. Nkunku dibeli dari Chelsea seharga 37 juta euro, Jashari dari Club Brugge 36 juta euro, Ricci dari Torino 23 juta euro, De Winter dari Genoa 20 juta euro, dan Estupinan dari Brighton 17 juta euro.

Ironisnya, meski mahal, lima rekrutan ini belum mampu menjadi pilihan utama secara konsisten. Pemain yang justru rutin menjadi starter adalah Adrien Rabiot dengan harga 7 juta euro dan Luka Modric yang pindah secara gratis dari Real Madrid. Laga melawan Lazio menjadi debut lima rekrutan mahal ini bermain bersamaan.

Sayangnya, penampilan mereka jauh dari harapan. AC Milan tidak melepaskan satu pun tembakan di babak pertama, dan peluang terbaik di babak kedua justru datang dari pemain lama, Christian Pulisic. Evaluasi penampilan menunjukkan Jashari tampil sedikit menonjol, tetapi De Winter, Ricci, Estupinan, dan Nkunku mendapatkan rapor buruk. Nkunku bahkan dikritik keras karena sering membuang kesempatan yang diberikan.

 

Kekalahan ini menunjukkan bahwa investasi besar Milan musim panas ini belum membuahkan hasil. Para rekrutan mahal gagal bersaing dengan pemain lama atau pemain yang lebih murah, sehingga jarak kualitas antara pemain inti dan cadangan semakin terlihat. Kondisi ini menjelaskan mengapa Allegri tetap mengandalkan pemain yang itu-itu saja pada laga-laga penting dan jarang melakukan pergantian pemain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan