DPUPR Inventarisasi Kerusakan Pascabanjir
DPUPR Kabupaten Pesbar melakukan inventarisir infrastruktur yang terdampak akibat banjir di sejumlah wilayah. Foto Dok.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terus melakukan pendataan menyeluruh terkait kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah beberapa waktu lalu. Pendataan difokuskan pada kerusakan konstruksi seperti jembatan penghubung dan infrastruktur lainnya di sejumlah kecamatan, antara lain Kecamatan Ngambur, Bangkunat, serta wilayah terdampak lain yang masih dalam proses identifikasi.
Plt. Kepala DPUPR Pesbar, Mesrawan, S.STP., M.Si., melalui Kepala Bidang Bina Marga, Ir. Ramadan Yusuf Afif, S.T., menjelaskan pasca terjadi banjir yang mengakibatkan meluapnya sejumlah aliran sungai di beberapa kawasan, pihaknya menerima berbagai laporan mengenai kerusakan fasilitas umum, terutama jembatan yang menjadi akses vital masyarakat antarpekon.
“Kerusakan tersebut dinilai membutuhkan penanganan segera agar aktivitas masyarakat tidak terhambat dalam jangka waktu yang panjang,” katanya.
Menurutnya, salah satu kerusakan yang cukup signifikan terjadi pada jembatan penghubung di Pekon Sukabanjar, Kecamatan Ngambur. Infrastruktur tersebut terdampak cukup serius akibat derasnya arus sungai yang menghantam pondasi jembatan. Di beberapa titik lainnya, material jalan dan bangunan pendukung juga mengalami kerusakan sehingga tidak dapat digunakan secara optimal. Kondisi itu memaksa pemerintah daerah mengambil langkah-langkah khusus untuk memastikan akses transportasi masyarakat setempat tetap berjalan.
“Kami telah menerima banyak laporan mengenai dampak kerusakan konstruksi, terutama jembatan penghubung seperti di Pekon Sukabanjar Kecamatan Ngambur, serta beberapa wilayah lainnya. Semua data tersebut sedang kami verifikasi untuk menentukan jenis penanganan yang dibutuhkan,” jelasnya.
Selain kerusakan jembatan, kata dia, banjir juga menyebabkan hilangnya sarana penyeberangan di sungai Way Pemerihan, Kecamatan Bangkunat. Rakit yang selama ini digunakan masyarakat sebagai alat transportasi utama untuk melintas antardusun hanyut terbawa arus sungai yang meluap akibat intensitas hujan tinggi. Keberadaan rakit tersebut sangat penting, terutama bagi masyarakat yang menggantungkan mobilitas ekonomi dan kebutuhan harian mereka pada jalur penyeberangan tersebut.
“Termasuk adanya rakit penyebrangan di sungai Way Pemerihan Kecamatan Bangkunat yang hanyut akibat diterjang arus sungai di wilayah itu, serta dampak kerusakan infrastruktur lainnya, saat ini juga masih dilakukan pendataan. Semua laporan kami tampung dan akan menjadi bahan pembahasan untuk langkah penanganan berikutnya,” jelasnya.
Masih kata dia, bahwa untuk jembatan di Pekon Sukabanjar, pemerintah daerah telah melakukan penanganan sementara sebagai upaya tanggap darurat. Langkah tersebut dilakukan agar aktivitas warga, khususnya mobilitas menuju pusat pelayanan publik seperti sekolah, puskesmas, serta lokasi perdagangan, dapat tetap berjalan meski belum sepenuhnya normal. Pemerintah daerah akan menyusun rencana lanjutan untuk perbaikan permanen setelah proses pendataan dan perhitungan kebutuhan anggaran selesai dilaksanakan.
“Sementara ini, penanganan darurat sudah dilakukan di lokasi jembatan Pekon Sukabanjar, sembari menunggu anggaran dari Pemerintah Kabupaten untuk penanganan lanjutan. Mengingat jembatan yang rusak tersebut bukan akses utama, namun tetap akan dibahas bersama OPD terkait karena keberadaannya masih dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya, upaya sementara juga dilakukan pada lokasi hilangnya rakit penyeberangan Way Pemerihan. Masyarakat setempat berinisiatif melakukan penanganan darurat demi menjaga kelancaran aktivitas warga. Pemerintah daerah juga telah memasukkan pembangunan jembatan gantung sebagai solusi permanen yang dijadwalkan akan direalisasikan pada tahun anggaran 2026 mendatang.
“Terkait kondisi rakit penyeberangan juga dilakukan penanganan sementara oleh masyarakat karena memang di lokasi itu akan dibangun jembatan gantung pada tahun 2026 mendatang,” pungkasnya. (yayan/*)