Menyelami Solo hingga Bali sebagai Poros Utama Wellness Tourism
Pengunjung tengah menikmati suasana di Green Talao Park Padang Pariaman Sumater Barat. Foto ; Net.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan fisik dan mental terus meningkat. Tren global yang bergeser ke arah gaya hidup berkelanjutan dan pemulihan holistik mendorong pemerintah Indonesia mengembangkan konsep wellness tourism sebagai sektor unggulan pariwisata nasional.
Dengan kekayaan alam tropis, keanekaragaman hayati, serta budaya pengobatan tradisional yang masih terjaga, Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil sebagai destinasi kebugaran kelas dunia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan tiga wilayah prioritas pengembangan wisata kesehatan, yakni Solo, Yogyakarta dan Bali yang masing-masing menyimpan keunikan tersendiri.
Salah satu kawasan yang kini menjadi pusat perhatian adalah Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, sekitar satu jam perjalanan dari Solo. Berada di lereng Gunung Lawu, daerah ini memiliki iklim sejuk yang cocok untuk budidaya tanaman herbal. Sejak turun-temurun, masyarakat Jawa mengenal jamu sebagai ramuan tradisional yang dipercaya menjaga imunitas, meningkatkan vitalitas tubuh, membantu pemulihan penyakit, hingga menunjang kecantikan alami.
Di wilayah ini berdiri Rumah Riset Jamu Hortus Medicus, sebuah pusat penelitian tanaman obat yang berada di bawah pengelolaan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan. Kompleks tersebut dilengkapi beragam fasilitas modern, termasuk klinik saintifikasi, laboratorium lengkap, rumah kaca konservasi tanaman, museum herbal, sinema edukasi, perpustakaan, serta griya jamu untuk praktik langsung.
Melalui program saintifikasi, ratusan tanaman herbal diuji mutu dan keamanannya secara ilmiah sebelum diproses menjadi produk konsumsi. Lebih dari 800 jenis tanaman obat kini dibudidayakan di kawasan tersebut, dengan varietas populer seperti sambiloto, kunyit, pace, seledri, daun jambu biji, dan handeuleum yang memiliki khasiat terhadap berbagai penyakit.
Pengunjung yang datang tidak hanya menikmati wisata rekreasi, tetapi juga mendapatkan wawasan mendalam mengenai sejarah dan riset jamu Nusantara. Paket perjalanan edukasi ini kemudian menjadi salah satu daya tarik utama dalam pengembangan wisata kesehatan Solo.
Tak hanya Hortus Medicus Trip, Solo juga menawarkan dua paket kebugaran lainnya, yaitu aromatic experience dan Lawu eco-wellness. Pada aromatic experience, wisatawan diajak mengikuti lokakarya minyak atsiri, menjelajahi kebun aromatik, museum aroma, berlatih yoga, hingga menikmati perawatan relaksasi beraroma terapi. Salah satu pusat kegiatan berada di Rumah Atsiri Indonesia, sebuah bangunan yang direstorasi dari pabrik citronella bersejarah dan kini menjadi ruang edukasi minyak atsiri yang dipadu dengan taman bunga berwarna-warni.
Adapun Lawu eco-wellness mengajak pelancong menikmati panorama Kebun Teh Kemuning yang telah ada sejak era kolonial Belanda. Selain mempelajari proses pembuatan teh dari pemetikan hingga penyajian, wisatawan dapat bersantai di Rumah Teh Ndoro Dongker yang menawarkan pemandangan pegunungan serta spot foto berlatar megahnya Gunung Lawu.
Sementara itu, Yogyakarta menghadirkan tiga pola perjalanan wisata kesehatan yang dirancang untuk pemulihan tubuh sekaligus ketenangan batin, yaitu heals the body, exploring jamu, dan Java spa treatment. Program heals the body memberikan sesi meditasi, konseling, serta terapi penyembuhan holistik.
Paket exploring jamu membawa wisatawan menjelajahi pasar tradisional untuk mengenali berbagai jenis rempah, mengunjungi warung jamu legendaris, serta belajar meracik minuman herbal langsung dari ahlinya. Sedangkan Java spa treatment menawarkan pengalaman spa tradisional bergaya keraton dengan pijatan khas kerajaan dan minyak herbal Jawa yang memanjakan tubuh.
Berbeda dengan Solo dan Yogyakarta, Bali mengusung pendekatan wisata kebugaran yang kuat dengan sentuhan budaya lokal. Paket yang ditawarkan meliputi meet the traditions, healthy delicious tour, dan explore the industries. Aktivitasnya mencakup menjelajahi pura bersejarah, mengunjungi puri dan pasar tradisional, mengikuti kelas memasak menu sehat, serta mempelajari proses produksi kopi dan anggur di Gianyar dan Tabanan.
Kawasan Sanur, Kintamani, Canggu, dan Karangasem kini menjadi lokasi yang banyak dikunjungi mereka yang mencari ketenangan spiritual dan penyegaran jasmani. Pemerintah juga memperkuat komitmen menjadikan Indonesia pusat wisata kebugaran melalui pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai pusat layanan medis dan wellness tourism. Berdiri di lahan seluas 41,26 hektare, kawasan ini dirancang untuk menghadirkan rumah sakit bertaraf internasional, klinik spesialis, fasilitas hotel dan MICE, kebun botani etnomedisin, serta area komersial untuk UMKM. Fasilitas kesehatan di KEK Sanur akan dikelola oleh PT Pertamina Bina Medika IHC bersama Mayo Clinic dari Amerika Serikat, salah satu institusi medis terbaik di dunia.
Dengan kekuatan tradisi herbal, dukungan fasilitas modern, dan potensi alam yang luar biasa, Indonesia semakin mantap menuju posisi sebagai pusat wisata kebugaran global. Wisata kesehatan bukan lagi sekadar tren wisata baru, tetapi strategi penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata yang berkelanjutan. (yayan/*)