Rutan Tegaskan Standar Disiplin Pengamanan
RUTAN Kelas IIB Krui menggelar rapat pengarahan kepada para pegawai di lingkungan Rutan setempat. Foto Dok --
PESISIR TENGAH – Upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Krui terus mendapatkan perhatian serius dari jajaran pemasyarakatan. Komitmen tersebut kembali ditegaskan melalui kegiatan rapat pengarahan yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas IIB Krui, Nixwanto, A.Md.IP., S.H., M.Si., bersama seluruh regu pengamanan pada Selasa, 9 Desember 2025, di Aula Rutan Krui.
Dalam kesempatan itu, Nixwanto mengatakan bahwa aspek pengamanan merupakan jantung dari penyelenggaraan sistem pemasyarakatan. Karena itu, profesionalisme dan kedisiplinan petugas menjadi faktor utama dalam menjaga stabilitas keamanan di dalam rutan. Ia juga mengingatkan bahwa setiap petugas memiliki tanggungjawab besar untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan tertib dan terkendali.
“Pengamanan bukan hanya soal menjalankan tugas rutin, tapi menyangkut komitmen dan tanggungjawab moral dalam menjaga integritas institusi. Saya menekankan bahwa setiap anggota regu harus cepat, tepat, dan berpegang penuh pada SOP dalam setiap langkah,” katanya.
Dijelaskannya, setiap personel harus memahami pentingnya koordinasi dan komunikasi antarpersonel, khususnya pada saat pergantian dan serah terima tugas jaga. Menurutnya, kelalaian sekecil apa pun dalam proses pengawasan bisa menimbulkan risiko yang berdampak besar terhadap keamanan rutan. Artinya, jangan pernah menganggap sepele informasi sekecil apa pun, terutama dalam serah terima tugas jaga.
“Ketidaktelitian dalam tahap tersebut dapat membuka peluang terjadinya gangguan Kamtib. Karena itu, seluruh prosedur harus dipatuhi secara disiplin dan konsisten,” jelasnya.
Dalam rapat tersebut, Kepala Rutan juga mengingatkan pentingnya menjaga kesiapsiagaan, khususnya dalam merespons dinamika dan potensi gangguan keamanan. Ia menegaskan bahwa seluruh unsur pengamanan harus proaktif dan responsif dalam menangani kondisi yang berpotensi mengganggu stabilitas lingkungan pemasyarakatan.
“Kami mengingatkan semuanya untuk dapat menjaga kesiapsiagaan, serta tetap proaktif dalam menangani kondisi di lingkungan Rutan Krui ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi berkala untuk memastikan seluruh sistem pengamanan berjalan optimal. Ia berharap melalui sinergi dan disiplin kolektif, lingkungan Rutan Krui dapat terus berada dalam kondisi aman dan kondusif.
“Pengamanan adalah tanggung jawab bersama. Tidak boleh ada sikap mengabaikan atau menunggu perintah ketika situasi mengharuskan tindakan cepat. Saya mengajak seluruh tim untuk semakin memperkuat komitmen, karena keberhasilan pengamanan adalah keberhasilan kita bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR), Jonli Oswan, S.H., turut memberikan penekanan terkait disiplin jadwal apel dan pembentukan ritme kerja yang terukur. Menurutnya, kehadiran tepat waktu dalam pelaksanaan apel bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan bagian dari bentuk kedisiplinan dan komitmen dalam menjalankan tugas.
“Jadwal apel wajib dipatuhi oleh seluruh anggota tanpa pengecualian. Ini adalah bentuk dasar kedisiplinan, sekaligus menegaskan kesiapan kita dalam melaksanakan tugas. Ketidakhadiran atau keterlambatan dapat mengganggu pola kerja tim,” pungkasnya. (yayan/*)