Tim Puskes Liwa Lakukan Fogging di Lingkungan Pantau
--
BALIKBUKIT - Tim Petugas UPT Puskesmas Liwa Kabupaten Lampung Barat kembali melakukan kegiatan pengasapan (fogging) di Lingkungan Pantau, Kelurahan Pasarliwa kecamatan setempat untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu, Sabtu (4/11).
Kegiatan fogging itu dilakukan untuk kali kedua setelah kegiatan pertama dilakukan pekan lalu, untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan ada 12 warga yang terserang DBD
Kepala UPT Puskesmas Liwa, Harjunadi mengatakan fogging dilakukan sebagai langkah pengendalian penyakit DBD setelah sebelumnya ada 12 warga terserang penyakit DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
“Berdasarkan ketentuan, fogging ini memang dilakukan sebanyak dua kali, dan hari ini kita kembali adakan fogging di pemukiman penduduk yang letaknya berada di sekitar rumah warga yang terserang DBD beberapa waktu lalu. Pengasapan ini untuk memberantas nyamuk dewasa. Sementara untuk pemberantasan jentik sudah lebih dulu kita lakukan dengan menabur serbuk abate,” kata Harjun.
Dia menambahkan, fogging dilakukan di beberapa rumah warga yang terserang DBD sampai dengan radius 100 meter, karena merupakan wilayah endemik penyebaran.“Jadi pengasapan bukan hanya dilakukan rumah warga yang terserang DBD, tetapi juga dilakukan di rumah warga lainnya atau wilayah yang menjadi endemik penyebaran,” jelasnya.
Pihaknya berharap sejumlah upaya yang dilakukan mulai dari menaburkan serbuk abate hingga fogging itu dapat mencegah penyebaran penyakit DBD agar tidak meluas.
Selain itu, agar terhindar dari berbagai macam penyakit, masyarakat juga diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dimulai dari tempat tinggalnya hingga lingkungan sekitar dengan menerapkan 3 M, yakni menguras, menutup dan menyingkirkan objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk.
”Perlu dipahami bahwa salah satu cara agar terhindar dari DBD ialah menjaga agar lingkungan tetap bersih dan sehat, karena tentunya kami dari puskesmas dan Dinas Kesehatan tidak bisa memberantas DBD ini tanpa adanya partisipasi atau daya dukung dari masyarakat itu sendiri,” tutupnya.(edi/lusiana)