Longsor Dengan Volume Besar Ancam Amblasnya Jalan Utama Pekon Rigis Jaya

Kondisi longsor di jalan utama Pekon Rigis Jaya Kecamatan Air Hitam akibat tingginya intensitas hujan. foto dok--

AIRHITAM - Akibat intensitas hujan yang tinggi dan terus-menerus terjadi akhir-akhir ini bukan saja mengganggu masyarakat dalam menjalankan rutinitas, melainkan juga berdampak terhadap kerusakan seperti longsor yang terjadi di Pekon Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat.

Longsor yang mengancam amblasnya badan jalan rigid beton (cor kaku) yang merupakan jalan utama menuju pemukiman masyarakat Pekon Rigis Jaya tersebut, persisnya berada di Pemangku Atar Obar.

Kondisi tersebut Pj Peratin Rigis Jaya Hamidi Sukarman langsung melakukan pengecekan lokasi guna memastikan kondisi yang terjadi saat ini.

Dijelaskannya longsor itu boleh terjadi Senin 15 April dan saat ini telah merusak badan jalan dengan panjang lebih kurang tiga puluh meter (30 M) dan kedalaman longsor mencapai sekitar dua puluh meter (20 M).

"Kondisi longsor ini cukup mengkhawatirkan karena tepat berada di bawah badan jalan Ringgit beton yang merupakan jalan utama dari satu-satunya jalan menuju pusat pekon," ungkapnya. 

Karena kondisi longsor sulit untuk dilakukan penanganan secara manual lantaran lokasi dan luas longsor yang cukup panjang serta kendaraan yang juga cukup dalam, pihaknya berharap kepada pemerintah agar dapat dilakukan penanganan segera untuk mencegah amblasnya badan jalan dan menyebabkan putusnya akses jalan tersebut. 

"Upaya yang kami lakukan saat ini hanya menghalau agar air dari kiri kanan longsor tidak masuk. Namun jika hujan terjadi sangat besar kemungkinan longsor akan terus bertambah dan menyeret badan jalan yang saat ini telah menggantung, oleh karena itu kami sangat mengharapkan upaya pemerintah untuk melakukan penanganan segera sehingga apa yang menjadi kekhawatiran tidak terjadi atau dapat dilakukan administrasi," pintanya. 

Dan kepada masyarakat yang melintas Hamidi Sukarman, menyarankan agar berhati-hati agar tidak terjebak, mengingat kejadian itu baru terjadi sehingga tidak sedikit warga yang belum mengetahui. "Tapi juga sudah memberikan tanda peringatan secara manual agar masyarakat tidak sembarang nyelonong dan terperosok dalam jurang," tandasnya. *

Tag
Share