Rumah Ibadah Terancam, DPUPR Lapor UPT Bina Marga Provinsi

1211--

SUKAU - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Barat telah berkoordinasi dengan pihak UPT Bina Marga Provinsi Lampung untuk menindak lanjuti penanganan satu rumah ibadah di Pemangku Karyajaya, Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat yang terancam terseret longsor.

Diketahui, sebelumnya hujan deras yang mengguyur wilayah Pekon Buaynyerupa, pada Sabtu (4/11) sore mengakibatkan ruas jalan Lintas Provinsi Liwa-BTS Sumsel tepatnya di Pemangku Karya Jaya, tergenang hingga berdampak pada longsor yang mengancam keberadaan masjid di wilayah setempat.

Kabid Bina Marga dinas PUPR Lambar Robert Putra mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala UPT Bina Marga Provinsi Lampung untuk menindaklanjuti ancaman bencana longsor yang terjadi di ruas jalan liwa -BTS Sumsel tersebut.

Menurutnya, pihak UPT Bina Marga Provinsi telah merespon dengan turun melakukan peninjauan untuk menentukan langkah penanggulangan agar bencana itu tidak merusak fasilitas seperti yang sebelumnya dilaporkan mengancam satu rumah ibadah di wilayah tersebut.  

”Karena itu kewenangan pemerintah provinsi, maka dari Pemkab Lambar sifatnya hanya laporan saja ke pihak terkait, dan kemarin mereka sudah turun meninjau sekaligus mempelajari upaya-upaya tindaklanjutnya,” kata Robert.

Sehingga, terus Robert, pihaknya meminta agar masyarakat dapat bersabar, karena dalam penanganan dibutuhkan penghitungan dan perencanaan anggaran. 

”Kita minta masyarakat bersabar karena saat ini sedang dalam perencanaan, mudah-mudahan dalam waktu dekat segera dilakukan penanganan,” imbuhnya.

Sementara itu sebelumnya, Peratin Buaynyerupa Ahmad Naser melalui Jurtul Buaynyerupa Amrah Bangsawan mengatakan, air yang sering menggenangi ruas jalan provinsi itu berdampak pada lingkungan hingga mengakibatkan longsor yang mengancam rumah ibadah di wilayah setempat.

”Di titik itu debit air yang begitu besar masuk ke drainase depan Masjid Nurul Iman yang mengalir ke Way (Sungai) Palakia hingga mengakibatkan longsor dan mengikis badan jalan di ujung Jembatan Palakia,” jelasnya.

Ia mengatakan potensi terjadinya longsor pada ujung drainase depan Masjid Nurul Iman tersebut sudah diperhitungkan oleh pihak Pemerintah Pekon, dan pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan usulan agar Pemkab Lampung Barat dapat mengambil langkah pencegahan.

”Kami sebagai pemerintah pekon sudah tiga kali mengirim proposal ke Dinas PUPR dan BPBD Lambar untuk mengantisipasi terjadinya hal seperti ini, tapi sejauh ini belum juga ada realisasinya,” ucapnya.

Memang, kata dia sebelumnya pihak Dinas PUPR dan BPBD Lampung Barat pernah turun untuk melakukan kroscek ke lokasi, namun itupun hanya sebatas peninjauan yang hingga kini belum ada tindak-lanjutnya.

”Mau berapa kali lagi kami pemerintah pekon mengajukan proposal, sasarannya rumah ibadah kami pak, itu rumah Tuhan. Jadi tolong ditindak lanjuti sebelum hal yang lebih buruk lagi terjadi,” tutup Amrah Bangsawan dengan nada penuh harap kepada pemerintah daerah. (edi/haris)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan