Tanggul Jebol Diterjang Banjir, Pemukiman Warga Buaynyerpa Terancam

TANGGUL JEBOL: Bencana banjir Way Warkuk mengakibatkan kerusakan tanggul hingga dan berdampak pada erosi yang mengancam pemukiman warga di Pemangku Negeri Ratu Tengah, Pekon Buaynyerupa, kecamatan setempat. Foto Dok --

SUKAU - Tingginya curah hujan yang melanda sebagian besar wilayah Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat dalam beberapa hari terakhir berdampak pada bencana banjir yang merusak tanggul hingga mengakibatkan erosi yang mengancam pemukiman warga di Pemangku Negeri Ratu Tengah, Pekon Buaynyerupa, kecamatan setempat.

Selain berdampak erosi, banjir dari luapan way (sungai) Warkuk itu sebelumnya ikut membanjiri badan jalan menuju Pemangku Sidung dan mengakibatkan sawah warga di Pemangku Negeri Ratu ikut tergerus banjir. 

Untuk menentukan langkah penanganan kedaruratan, pada Selasa 11 Juni 2024 sejumlah pihak baik BPBD, PUPR, Pemerintah Kecamatan serta pemerintah pekon setempat melakukan peninjauan kelokasi.   

Pj Peratin Buaynyerupa Edi Alekson menjelaskan bahwa bencana banjir luapan sungai Warkuk tersebut puncaknya terjadi pada Senin 10 Juni 2024. Banjir itu mengakibatkan tanggul sepanjang sekitar 10 meter jebol. Kondisi itu membuat aliran sungai meluas dan menggerus tanah pemukiman warga.

“Hari ini kami bersama pihak BPBD, DPUPR dan Kecamatan sudah meninjau kelokasi, yang hasilnya Pemkab Lambar akan segera melakukan langkah penanganan yang di prioritaskan melalui APBD perubahan. Artinya direalisasikan tahun ini,” kata Edi. 

Sebagai tindaklanjut dari hasil peninjauan itu juga, pemerintah pekon akan segera menyampaikan laporan surat resmi perihal kebencanaan sebagai usulan tertulis ke pemkab setempat.

“Tadi baru secara lisan, nanti surat resminya kita sampaikan secara berjenjang ke pihak kecamatan untuk ditindaklanjuti ke OPD terkait. Dan untuk sementara kami mengimbau warga untuk selalu waspada,” imbuhnya.

Disisi lain, Sekcam Sukau Galih Joko Purnomo mendampingi Camat Sukau Juremiyudi menambahkan bahwa disamping usulan penanganan yang akan diajukan Pemkab Lambar, pihaknya dan pemerintah pekon sepakat untuk lebih dulu melakukan upaya tanggap darurat. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pekon dan menyarankan supaya warga bisa lebih dulu melakukan upaya tanggap darurat, nanti dana yang dikeluarkan bisa di klaim (diganti), karena mengingat bencana erosi itu sudah mengancam beberapa rumah warga yang hanya berjarak beberapa meter saja dari lokasi tanggul yang jebol. Mudah-mudahan upaya itu bisa segera dilakukan,” imbuhnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan