Rentan Terjadi Bencana, BPBD Ajak Masyarakat Bangun Kesadaran akan Bahaya Bencana

Kepala Pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo, S.H----

BALIKBUKIT - Kabupaten Lampung Barat menjadi daerah yang memiliki resiko tinggi kerentanan terhadap terjadinya bencana alam. Berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) 2023, Lampung Barat berada di rangking 40 dari 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia yang rawan terjadi bencana.

Dalam penjelasan IRBI, Lampung Barat tercatat memiliki poin sebanyak 176,61 dalam hal resiko kerentanan bencana alam secara nasional. 

Menanggapi itu, Kepala BPBD Lambar Padang Priyo Utomo mengungkapkan bahwa banyak faktor yang menjadikan Lampung Barat rawan terhadap terjadinya bencana. Diantaranya karena kabupaten ini merupakan salah satu wilayah Sesar Sumatera atau Semangko

”Sesar Sumatera merupakan patahan atau sesar terbesar dan terpopuler yang ada di wilayah Indonesia. Dengan kondisi yang ada, saya meminta seluruh pemangku kepentingan terkhusus masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bersama,” ujarnya

Masyarakat diminta untuk melakukan upaya mitigasi dini, baik lingkungan, diri sendiri dan keluarga terkait dengan kewilayahan di Lampung Barat. Mitigasi dini itu menurutnya bisa dilakukan dengan menghindari titik-titik bencana seperti tidak membangun permukiman di wilayah dekat tebing yang rawan longsor.

”Selain itu tidak membangun permukiman di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang beresiko terkena luapan sungai jika ada banjir.Dalam membangun permukiman juga harus melakukan pertimbangan, apakah aman untuk wilayah kita yang rawan gempa bumi,” terusnya.

Padang juga menyebut bahwa Lampung Barat memiliki 15 kecamatan yang di dalamnya terdapat sebanyak 136 kelurahan/pekon. Hampir seluruh wilayah yang masuk ke dalam daerah Lampung Barat memiliki kerentanan bencana beresiko tinggi. 

Melihat kondisi ini, Padang mengimbau seluruh stakeholder dan masyarakat agar saling bersinergi dalam menghadapi bahaya bencana.

”Penanganan bencana ini tanggung jawab bersama, seluruh unsur terlibat dan bertanggung jawab untuk melakukan mitigasi bencana. Karena penanganan bencana alam ini tidak hanya ada di BPBD Lambar, semua pastinya terlibat,” sambungnya.

Selama ini, pihaknya juga terus melakukan mitigasi agar nantinya seluruh pihak mampu menghadapi bencana alam jika sewaktu-waktu terjadi. 

”Salah sayu upaya yaitu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, membangun kapasitas kelembagaan yang kuat mulai dari desa. Karena selain kabupaten, desa di Lampung Barat juga kita deklarasikan sebagai desa tangguh bencana,” lanjutnya.

Artinya, seluruh pekon di Lampung Barat diharapkan mampu menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu akan terjadi. 

”Sudah waktunya bergandengan tangan dan membangun kesadaran bersama, kita harus tangguh baik personel kelembagaan dan organisasi. Semoga dengan kesadaran ini, nantinya dampak dari bencana akan kita minimalisir sedikit mungkin,” harapnya.

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan bukan hanya sekedar kerusakan infrastruktur, melainkan dampak timbulnya korban jiwa. “Yang terpenting tidak menimbulkan korban jiwa. Kalau soal infrastruktur rusak tentu bisa kita bangun lagi,” tandasnya. *

Tag
Share