Hadiri Pembagian BLT-DD Tahap Dua Pekon Way Petai, Camat Sampaikan Tiga Pesan
Camat Sumber Jaya Agus Hadi Purnama SIP saat salurkan BLT-DD tahap 2 Pekon Way Petai. foto dok--
SUMBERJAYA - Pembagian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahap kedua untuk Mei-Juni sasaran 49 Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) Pekon Way Petai, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Kamis 13 Juni 2024.
Dihadiri langsung Camat Sumber Jaya Agus Hadi Purnama, S.IP., yang berkenan simbolis membagikan bantuan kepada penerima manfaat.
Dalam sambutannya orang nomor wahid di Kecamatan Sumber Jaya tersebut, memberikan apresiasi kepada pemerintah pekon yang kembali mendistribusikan bantuan sesuai jadwal. Dan mengajak para penerima bantuan agar mengunakan dana yang di peroleh untuk mencukupi kebutuhan sesuai tujuan dari bantuan itu sendiri.
Selain itu camat berpesan saat ini salah satu program yang digalakkan pemerintah adalah tentang penanganan stunting, dalam hal itu tentu jadi tanggung kawab bersama atau bukan saja orang tua tetapi semua keluarga yang berperan dalam menjaga, mengasuh dan membimbing anak-anak. Diantaranya kakek atau nenek dari sang anak.
Yang mana kakek dan nenek rata-rata lebih dekat dengan para cucu bahkan tidak sedikit keseharian cucu dengan kakek dan nenek yang memang aktifitas kerjanya lebih sedikit karena faktor usia. "Kepala orang tua anak untuk juga memberikan pemahaman kepada kakek nenek si cucu tentang apa itu bahaya stunting dan langkah untuk mencegahnya," terang pihaknya.
Selain itu juga Agus berpesan agar kegiatan siskamling yang di kemas dalam ronda malam untuk betul-betul diintensifkan mengingat musim raya kopi telah berangsur mulai dilaksanakan.
Dane nyambut Hari Raya Idul Adha 2024 ini, pihaknya telah menginstruksikan untuk menggelar gotong royong agenda Jumat Bersih.
Sementara Peratin Sutan Sahril mengatakan dengan telah di salurkan nya BLTDD hingga bulan Juni dan relasinya dilakukan dua tahap, untuk berikutnya akan diupayakan sesuai jadwal. "Meski pun saat ini menjelang puncak panen kopi, dan harga yang sangat tinggi telah menyentuh Rp70 ribu perkilogram. Uang bantuan yang di salurkan pemerintah untuk dimanfaatkan sebijak mungkin sebagaimana harapan pak camat tepat guna," tandasnya. *