Akses Jalan di Daerah Terpencil Perlu Dibangun, Berdampak Terhadap Yankes
Ilustrasi AI Generator Image Akses Jalan----
BANGKUNAT – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat mengharapkan akses jalan menuju empat Pekon di wilayah terisolir yakni Pekon Bandardalam, Waytiyas, Siringgading, dan Pekon Way Haru di Kecamatan Bangkunat, segera ditangani agar lebih baik dan mudah dilalui masyarakat. Mengingat, akses jalan itu berdampak terhadap pelayanan, salah satunya pelayanan kesehatan.
Kepala UPTD Puskesmas Bangkunat, Maria Susanti, S,Tr.Keb, mengatakan, selama ini akses jalan menuju wilayah empat Pekon terisolir itu masih menjadi kendala, sehingga dikhawatirkan berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang kurang maksimal. Meski begitu, UPTD Puskesmas setempat tetap berupaya agar pelayanan kesehatan masyarakat tetap sama dengan masyarakat diluar wilayah terisolir.
“ Salah satunya dengan memaksimalkan pelayanan kesehatan bergerak di empat Pekon terisolir itu yang hingga kini masih rutin dilaksanakan,” kata dia, Jumat 28 Juni 2024.
Dikatakannya, program pelayanan kesehatan bergerak di wilayah terisolir seperti yang telah dilaksanakan pada Rabu 26 Juni 2024, yang dipusatkan di Pekon Bandar Dalam, itu mencakup secara keseluruhan, seperti pemeriksaan kesehatan, pelayanan pengobatan, pelayanan KB dan sebagainya. Dalam kegiatan pelayanan kesehatan bergerak di daerah terpencil tersebut juga sangat diikuti antusias masyarakat yang ada di empat Pekon itu.
“Masyarakat cukup antusias setiap mengikuti program kesehatan bergerak, tapi masih sebagian masyarakat, artinya belum semua masyarakat di empat Pekon itu mengikuti kegiatan itu,” jelasnya.
Masih kata dia, kemungkinan masih banyak masyarakat lainnya yang ingin mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan itu, karena kondisi akses jalan yang masih menjadi kendala dan sulit dilalui, sehingga masyarakat banyak yang tidak bisa hadir. Karena jika dilihat dari antusias masyarakat seperti pada pelayanan KB dan pelayanan kesehatan lainnya itu hingga kini cukup tinggi. Karena terkendala akses jalan, maka masyarakat masih sulit untuk mengikuti program pelayanan kesehatan bergerak yang dilakukan secara rutin.
“Kedepan kita akan berupaya untuk lebih rutin dalam mengunjungi Pekon-Pekon di daerah terpencil itu, sehingga pelayanan kesehatan dapat terus dimaksimalkan,” pungkasnya.*