Kue Tradisional Serabi Krui Masih Eksis Meski Semakin Banyak Pesaing
--
Radarlambar.bacakoran.co - Kuliner tradisional di Kabupaten Pesisir Barat Krui, semakin banyak bermunculan, serabi krui masih menjadi pilihan untuk sarapan pagi memanjakan lidah bagi masyarakat setempat.
Meski sudah puluhan tahun bahkan turun temurun usaha berjualan serabi krui masih tetap eksis sampai saat ini.
Kue tradisional yang satu ini tidak hanya memiliki rasa yang lezat, tetapi juga mempertahankan kualitas rasa yang lezat dan gurih.
Serabi Krui adalah salah satu jenis kue serabi yang berasal dari Krui, sebuah daerah di pesisir barat Provinsi Lampung. Berbeda dengan serabi dari daerah lain, Serabi Krui memiliki ciri khas tersendiri.
Serabi krui terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan garam, serabi ini dimasak di atas cetakan tanah liat yang dipanaskan dengan bara api dari kayu bakar. Proses memasak yang tradisional ini memberikan aroma dan cita rasa tersendiri pada serabi krui.
Tekstur Serabi Krui yang lembut dengan bagian bawah yang renyah, serta rasa asin dari garam ketika sudah bercampur dengan santan di dalamnya, membuat siapa pun yang mencicipi ingin terus menikmatinya.
Dewi adalah salah satu warga yang terus meneruskan usaha dari orang tuanya dengan menjual Serabi Krui di Jalan Lintas Barat, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Sejak tahun 2006 ia memulai usaha tersebut, Satu porsi Serabi Krui di jual dengan harga Rp. 2.500 rupiah/perporsi serabi original, meski harga beras semakin mahal, tetapi harga kue serabi krui tetap kita hargai Rp. 2.500 rupiah.
Disampaikannya, kita buka dari jam 05.00 subuh sampai jam 08.00 pagi, sehari bisa menghabiskan lebih kurang 10 kilo tepung beras dengan omset perhari Rp.450.000 sampai Rp. 500.000 rupiah. (*)