EVALUASI CAPAIAN BIDANG KESMAS, Dinkes Pesisir Barat Gelar Rapat Koordinasi

DINAS Kesehatan Pesisir Barat menggelar rapat koordinasi bidang kesehatan masyarakat di aula Sunset Beach Pekon Way Redak Kecamatan Pesisir Tengah Kamis 29 Agustus 2024. Foto Dok --

PESISIR TENGAH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Kamis 29 Agustus 2024 kemarin mengelar rapat koordinasi (rakor) bidang kesehatan masyarakat tahun 2024. Rakor yang dipusatkan di aula Sunset Beach, pekon Way Redak, Kecamatan Pesisir Tengah itu dihadiri oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Pesbar, Suryadi, S.IP., M.M., Kepala Unit pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas se-Kabupaten setempat, serta pihak terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Suryadi, mengatakan, pembangunan kesehatan merupakan investasi utama bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap orang agar dapat berperilaku hidup sehat guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

“ Hal ini agar terwujudnya bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh,” ungkapnya.

Dikatakannya, dibutuhkan keterlibatan berbagai sektor dan seluruh komponen bangsa dalam pelaksanaannya. Karena itu, rakor itu juga merupakan rapat teknis bidang kesehatan masyarakat, dengan tujuan untuk mengevaluasi sejauh mana capaian bidang kesehatan masyarakat, meliputi program kesehatan lingkungan, kesehatan keluarga dan gizi, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

“Dari evaluasi ini, kita akan merencanakan langkah-langkah praktis yang akan kita selesaikan di tahun 2024 ini,” katanya.

Ditambahkannya, isu yang diangkat adalah transformasi layanan primer, maka diharapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) segera terimplementasi di Puskesmas se-Kabupaten Pesbar. Hal itu bertujuan untuk mencegah kematian pada ibu dan bayi, kemudian menata lansia dengan baik. Hal itulah yang diharapkan segera terjadi di Kabupaten Pesbar.

“ Dalam penyelenggaraan transformasi kesehatan saat ini, Pemerintah menargetkan beberapa indikator utama pembangunan kesehatan itu bisa tercapai,” jelasnya.

Masih kata Suryadi, target yang pasti adalah penurunan angka stunting di tahun 2024 bisa mencapai 14 persen. Penurunan angka prevalensi stunting di Provinsi Lampung sudah cukup signifikan dimana pada tahun 2019 sebesar 25,7 persen, tahun 2023 turun menjadi 14,9 persen. Sedangkan di Kabupaten Pesbar sendiri berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting tahun 2019 sebesar 19 persen, turun menjadi 16,1 persen di tahun 2023. Hal itu erat kaitannya dengan bertambahnya Posyandu aktif yakni total sudah ada 177 Posyandu aktif di Kabupaten setempat.

“Berdasarkan data Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Kabupaten Pesbar tahun 2023, persentase anggota keluarga yang merokok itu sebesar 73,78 persen, sedangkan persentase keluarga yang belum memiliki akses/menggunakan jamban keluarga sebesar 21,89 persen pada tahun 2023 dan pada triwulan II tahun 2024 ini hanya 8,5 persen saja yang belum memiliki jamban,” tandasnya.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan